Aksi TNI Bebaskan Sandera AS yang Diculik di Kongo
Upaya pembebasan sandera di Kongo (dok. Puspen TNI)

Bagikan:

JAKARTA - Pasukan Garuda yang tergabung dalam Satgas TNI Konga XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) MONUSCO berhasil menyelamatkan seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang disandera kelompok bandit bersenjata di Kongo, Afrika. 

Aksi pembebasan itu dilakukan, setelah WNA yang diketahui bernama Sarah itu disekap selama 16 hari di Ake Village atau 10 KM dari SCD Lulimba, Kongo. Operasi penyelamatan itu dipimpin langsung, Komandan Static Combat Deployment (SCD) Lulimba Mayor Inf Yoni. 

"Dengan sigap Komandan SCD Lulimba Satgas Indo RDB XXXIX-B Monusco bersama Chief Village, Regiment Commander FARDC, Commander Local Police, Team MSF di Kampung Lulimba melaksanakan briefing untuk pelaksanaan negosiasi akhir dalam rangka membebaskan sandera," kata Komandan Satgas TNI RDB Kolonel Inf Daniel Lumban Raja mengutip siaran pers, Selasa 21 Juli.

Dijelaskannya, TNI mengambil langkah negosiasi untuk membebaskan sandera termasuk opsi lainnya guna mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi. Pembebasan tersebut berjalan lancar, kendati TNI harus berhadapan dengan tiga orang bandit yang bersenjatakan AK-47.

"Satgas Indo RDB berperan penting dalam memastikan situasi keamanan terkendali. Di mana dalam melaksanakan pengamanan ring luar guna mem-back up dan mengambil tindakan apabila terjadi situasi genting dalam proses terjadinya negosiasi sandera yang terjadi di desa Ake tersebut," ujarnya.

Proses pembebasan sandera di Kongo oleh TNI (dok. Puspen TNI)

Usai menemukan titik terang dalam proses negosiasi, akhirnya kelompok bandit tersebut bersedia untuk membebaskan sandera. "Kondisi Sarah secara umum stabil, namun tetap melakukan pemeriksaan kesehatan secara intensif," imbuhnya. 

Chief Village dan MSF Team mengapresiasi dan berterima kasih atas kerja keras dalam membantu pembebasan sandera tersebut kepada Satgas TNI RDB dengan melaksanakan patroli, koordinasi serta upaya dukungan lainnya.