Bagikan:

JAKARTA -  Panglima Kodam I Bukit Barisan, Batam, Mayor Jenderal TNI Irwansyah menyebut saat ini Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) COVID-19 di Pulau Galang merawat 17,2 persen pasien dari total tempat tidur yang disiapkan.

"Yang sedang dirawat di RSKI Pulau Galang berjumlah 62 pasien. Sementara, daya tampung ini dapat menampung pasien sejumlah 360 orang dengan 20 di antaranya adalah ruang ICU," ucap Irwansyah dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat, 17 Juli.

Sementara, sejak diresmikan pada 6 April lalu, RSKI Pulau Galang sudah merawat 434 pasien COVID-19. Sebanyak 370 pasien dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan, 2 orang masih dalam rujukan, dan sisanya masih dirawat. 

Irwanysah melanjutkan, pasien yang dirawat di rumah sakit darurat di atas lahan seluas 80 hektare ini mayoritas merupakan penduduk Batam dan sekitarnya, serta ada beberapa pasien warga negara asing bekerja di wilayah Batam. Selain itu, RSKI Pulau Galang sudah memiliki alat pemeriksaan COVID-19 secara mandiri. 

"Kami sudah mendapatkan bantuan berupa satu alat polymerase chain reaction (PCR) dan dua alat bilik swab yang sudah terpasang dan sudah uji fungsi, sehingga siap untuk digunakan," kata Irwansyah.

"Kami juga sedang melatih tenaga operatornya di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Batam, sehingga nanti (mesin PCR) dapat kita gunakan secara maksimal," lanjutnya.

 Selain itu, RSKI Pulau Galang telah memiliki fasilitas atau sarana pendukung seperti laboratorium, kamar jenazah, gedung screening, dapur, laundry, farmasi, helipad, dan asrama bagi para tenaga kesehatan.

Dalam beberapa waktu ke depan, Irwansyah menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah Batam untuk maksimalkan penggunaan RSKI ini dalam merawat pasien yang terinfeksi COVID-19. 

"Sehingga, rumah sakit di wilayah Batam lainnya dapat digunakan untuk merawat pasien pasien non-COVID. Dengan kata lain, rumah sakit lainnya dapat fokus untuk merawat pasien selain pasien COVID-19," ucap dia.