Metode Hipnosis, Penenang di Masa Pandemi COVID-19
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Penyebaran COVID-19 yang kian masif berdampak pada tingginya tingkat kekhawatiran masyarakat. Bahkan, berdampak pada psikologis dan justru memberikan dampak buruk lain. 

Dengan adanya permasalahan itu, berbagai upaya pencegahan dilakukan untuk menekan tingkat stres di masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan menggunakan metode 'Afirmasi Virus Corona-19'.

Tim peneliti hipnosis Universitas Padjajaran yang pertama kali mengembangkan metode tersebut. Dalam penerapannya, metode ini menggunakan audio dan visual sebagai media. Sebab, keduanya merupakan media yang paling efektif digunakan, terlebih pada saat hipnosis mandiri.

Akademisi Univeritas Padjadjaran yang juga salah satu tim peneliti hipnosis, Gilang Yubiliana mengatakan, ada dua tahapan dalam proses pengembangannya. Pertama terkait dengan penyusunan kalimar afirmasi yang bisa membuat seseorang menjadi lebih tenang dan nyaman.

Penyusunan atau pemilihan diksi serta narasi melibatkan ahli linguistik. Selain itu, kalimat afirmasi merupakan kumpulan kata yang dirangkai menjadi kalimat.

Kemudian, dilengkapi dengan strategi kebahasaan tertentu yang digunakan saat proses hipnosis mandiri. Tujuannya, agar kalimat afirmasi mampu memberikan ketenangan kepada individu.

"Strategi kebahasaan yang digunakan untuk membuat kalimat Afirmasi Virus Corona-19 mengikuti pola dasar kalimat komunika hipnodontik," ucap Gilang dikutip dari laman Unpad, Selasa, 21 Juli.

Dengan mengikuti pola kalimat komunika hipnodontik, tingkat kecemasan seseorang akan menurun secara perlahan dengan biomarker kadar hormon.

Kemudian, tahapan kedua soal pembuatan kalimat afirmasi dalam bentuk audio visual. Pada tahap ini, tim pengembangan menggunakan teknik pengambilan gambar secara statis dengan obyek latar pantai dan deburan ombak. Selanjutnya ditambahkan efek slow motion untuk lebih memberikan perasaan tenang.

"Pemilihan objek gambar pantai didominasi warna biru yang dapat membantu mengurangi kecemasan," kata Gilang.

Tetapi, sebelu. digunakan secara massal, media intervensi ini harua terlebih dahulu diuji validitas dan reabilitas. Pengujian akan dilakukan secara daring berupa Google Form Survey dan Youtube Unlisted yang mengikutsertakan 30 responden.

"Media intervensi dapat dilihat melalui kanal http://injabar.unpad.ac.id/hipnosis/ dalam bentuk aplikasi hipnosis mandiri," pungkas Gilang.