JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyempatkan diri melayat ke rumah duka Sabam Sirait yang meninggal dunia, Rabu, 29 September.
Anies Baswedan ikut berduka atas meninggalnya politikus senior sekaligus pendiri PDIP. Anies menaruh hormat setinggi-tingginya pada sosok Sabam Sirait. Sebab, semasa hidup Sabam mengabdikan diri berjuang untuk masyarakat.
"Saya pribadi memiliki rasa hormat yang amat tinggi kepada Pak Sabam, beliau seorang aktivis tidak muda yang sepanjang perjalanannya karir hidupnya adalah untuk perjuangan bagi masyarakat, aktif di berbagai organisasi," kata Anies di rumah duka, Jakarta Selatan, Kamis, 30 September.
Bahkan, kata Anies, di usia yang tidak muda Sabam masih mengabdikan diri untuk masyarakat. Yakni Sabam memperjuangkan masyarakat melalui jalur DPD DKI Jakarta.
"Beliau anggota DPD DKI Jakarta yang paling senior dan itu menunjukan semangat juang yang luar biasa keteladanan semangat tinggi selalu kerja keras," kata Anies.
Dengan demikian, kata Anies, Sabam adalah sosok yang patut diteladani. "(Beliau) Menjaga hubungan dengan siapapun," kata Anies.
Anies sebelumnya menceritakan sosok Sabam Sirait yang tidak asing bagi keluarganya. Dimana almarhum adalah sahabat dengan kakeknya sejak puluhan tahun lalu.
Anies pun berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran. Tak lupa diingatkan untuk selalu menjaga nama baik Sabam Sirait.
"Beliau terus tercatat sebagai pribadi yang bermanfaat semoga keluarga diberikan kekuatan ketabahan dan sekaligus terus menjaga nama besar dari mendiang Sabam Sirait," kata Anies.
BACA JUGA:
Sekilas tentang Sabam Sirait
Sabam Sirait dilantik menjadi anggota DPD RU pada 15 Januaru 2018. Sabam Sirait menggantikan anggota DPD asal DKI Jakarta AM Fatwa yang meninggal dunia di pertengahan Desember 2017.
Sabam Sirait yang juga politikus senior PDIP meninggal dalam usia 85 tahun. Sabam Sirait lahir pada 13 Oktober 1936 di Pulau Simardan.
Sabam Sirait pertama terjun ke dunia politik dari Partai Kristen Indonesia (Parkindo). Kemudian Sabam Sirait menjadi Sekretaris Jenderal Parkindo periode 1967-1973.
Kemudian, Sabam Sirait ikut membidani pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan menandatangani deklarasi pembentukan PDI pada 10 Januari 1973.
Sabam Sirait sempat menjadi Sekjen PDI tiga periode. Yakni periode 1973-1976, periode 1976-1981, dan periode 1981-1986.
Selanjutnya, Sabam Sirait juga ikut menjadi pendiri PDIP pada September 1998 dan menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDI-P pada 1998-2008.
Sabam Sirait Penerima Bintang Mahaputera tersebut telah malang melintang di Parlemen.
Sabam menjadi Anggota DPR Gotong Royong (DPR-GR) periode 1967-1973, Anggota DPR RI periode 1973-1982, Anggota DPR RI periode 1992-2009, dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2019-2024. Sabam juga pernah menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia (DPA-RI) periode 1983-1993.