JAKARTA - Sebanyak 54 pegawai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Surabaya dinyatakan bebas COVID-19 setelah hasil swab ketiga mereka menunjukkan hasil negatif. Beberapa hari lalu, mereka dinyatakan positif COVID-19.
"Alhamdulillah kami mengucap syukur kepada Allah SWT. Benar, hari ini kami telah menerima hasil swab ketiga hasilnya seluruh karyawan negatif. Ini semakin menguatkan kita karena hasil sebelumnya yakni swab kedua juga negatif," kata Kepala Stasiun LPP RRI Surabaya Sumarlina seperti dikutip dari situs RRI, Jumat, 17 Juli.
Lebih lanjut, Sumarlina menduga hasil tes swab pertama yang dilakukan oleh pegawainya tersebut bermasalah. Sebab, jika dalam swab tes pertama terdapat 54 pegawai dinyatakan terjangkit COVID-19 namun pada tes kedua dan ketiga seluruh pegawai justru dinyatakan negatif.
Atas permasalahan ini, dia melakukan tes swab ketiga. Hasil tes ketiga ini pun sama dengan yang kedua, yaitu negatif. Ini membuktikan bahwa tak ada pegawai RRI Surabaya yang terjangkit virus tersebut.
"Swab ketiga ini kami harapkan bisa menjadi konfirmasi bahwa pegawai RRI Surabaya memang negatif COVID-19 seperti hasil swab kedua," tegasnya.
Sumarlina lantas mengajak semua pihak untuk berempati dan memberikan dukungan terhadap pegawainya. Sebab, banyak stigma yang muncul di tengah masyarakat kepada orang yang terjangkit COVID-19.
"Karyawan saya itu hasil swab satu dan kedua negatif tapi karena pemberitaan yang masif tentang 54 positif COVID-19, dia sampai diusir dari kos-kosan. Belum kecurigaan-kecurigaan tetangganya," ujarnya.
Meski kini seluruh pegawai dinyatakan negatif COVID-19, namun RRI Surabaya akan tetap menutup kantornya selama 2 pekan ke depan sesuai dengan protokol kesehatan.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Indonesia mengalami penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 1.462 pasien per Jumat, 17 Juli. Sehingga, total kasus konfirmasi positif menjadi 83.130 orang.
Provinsi dengan jumlah kasus baru terbanyak hari ini adalah Jawa Timur dengan 255 kasus baru dan total 17.829 kasus. Jawa Timur menjadi provinsi akumulasi kasus terbanyak se-Indonesia.
Kemudian, provinsi dengan kasus baru tinggi lainnya berada di DKI dengan 253 kasus dan total 15.889 kasus, Jawa Tengah dengan 238 kasus dan total 6.366 kasus. Kalimantan Selatan dengan 101 kasus dan total 4.722 kasus
Selanjutnya, angka kasus baru yang tinggi juga berada di Bali dengan 86 kasus baru dan 2.619 total kasus, Sumatera Utara dengan 83 kasus baru dan total 2.776 kasus, dan Sulawesi Selatan dengan 83 kasus baru dan total 7.713 kasus.