Bagikan:

JAKARTA - Seorang pekerja rumah tangga (PRT) tertangkap kamera menggunakan produk wajah majikannya. Bukan itu saja, si PRT ini juga mengisi galon untuk air minum majikannya dengan air dari kloset.

Nama PRT itu adalah Gozar Rose Magtanong. Dan kejadiannya bukan di Indonesia melainkan di Singapura. Si PRT itu juga sudah dijatuhi hukuman penjara sebulan, Senin 27 September.

Gozar Rose Magtanong adalah seorang pria asal Filipina berusia 32 tahun. Dia bekerja di salah satu kodominiun di sekitar Marine Parade. Gozar melayani pasangan suami istri dan seorang anak yang baru berusia 2 tahun.

Bulan Juni tahun lalu, majikan Gozar mulai curiga ketika krim kosmetiknya yang disimpan di kamar tidur utama, seperti lebih cepat habis dari biasanya. Dia juga memperhatikan jejak jari di krim, padahal dia sendiri hanya akan menggesek produk dengan ringan.

Majikan Gozar kemudian inisiatif memasang CCTV dengan menghadap ke dapur dan bilik lemari kamar tidurnya. Rekaman CCTV menunjukkan Gozar menggunakan krim sebanyak 28 kali. Itu terjadi sejak 29 Juli hingga 8 September tahun lalu, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Produk itu adalah: serum wajah Revive, krim wajah Etude House dan krim anti-kerut La Prairie senilai total S$797.

Majikan Gozar kemudian membawa persoalan ini ke agen PRT - Agen Tenaga Kerja JPB - pada 10 September dengan tujuan untuk menghentikan pekerjaannya.

Selama wawancara oleh petugas layanan, di sinilah Gozar membuat pengakuan yang sangat mengejutkan. Dia pernah membuang ludah ke air minum keluarga ini. Dan ini puncaknya. Gozar mengaku beberapa kali mengisi galon dengan air dari kloset.

Caranya, dia akan mencelupkan lap yang digunakan untuk menyeka televisi dan meja. Lalu memasukkan ke dalam kliset dan memeras kain itu ke dalam ember kemudian dituang ke dalam kendi.

Beberapa hari setelah wawancara, majikan Gozar melihat rekaman dari CCTV dan kaget karena itu semua kenyataan. Gozar telah meludah ke dalam kendi air pada 31 Agustus. Majikan, suami dan putranya tanpa sadar meminumnya setelah itu.

Wakil Jaksa Penuntut Umum Grace Teo mengatakan kepada pengadilan bahwa Gozar mulai melakukan semua ini pada September 2019, tanpa alasan untuk melakukannya.