Didemo BEM SI, KPK Minta Publik Nilai Kinerjanya secara Objektif
DOK VOI

Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta publik menilai kinerjanya secara objektif. 

Hal ini menyusul adanya aksi unjuk rasa di depan gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan yang dilakukan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri mengatakan saat ini KPK telah berupaya untuk menjalankan tugas pemberantasan dan pencegahan korupsi.

"KPK melalui berbagai upaya pencegahan, pendidikan, juga penindakan berusaha untuk terus membuktikan hasil kerjanya kepada publik. Selanjutnya, publik silakan menilainya secara objektif," kata Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri kepada wartawan, Senin, 27 September.

Sementara terkait aksi unjuk rasa yang berkaitan dengan polemik Asesmen Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan berujung pada pemecatan 57 pegawainya, komisi antirasuah ogah berdinamika. Ali mengatakan, pihaknya memilih fokus untuk melakukan tugas dan fungsi mereka.

"KPK tetap fokus terhadap kerja-kerja pemberantasan korupsi, sehingga kami tidak ingin berdinamika menanggapi isu ini," ujarnya.

Meski begitu, KPK memastikan pihaknya tetap mendengarkan saran dan masukan dari publik termasuk BEM SI yang hari ini berunjuk rasa. Namun, Ali meminta mereka melihat fakta yang ada secara jernih dan mampu mengelaborasinya dalam gagasan maupun aksi yang konkrit.

Apalagi, selama ini komisi antirasuah banyak berkolaborasi dengan kampus terkait pendidikan antikorupsi melalui berbagai hal.

"Kami juga berharap publik tidak mudah terpicu untuk hal-hal yang justru kontraproduktif. Karena tantangan dan tugas pemberantasan korupsi ke depan masih banyak yang harus kita kerjakan. Soliditas dan sinergisitas para pihak penting untuk mewujudkan harapan kita bersama, masyarakat Indonesia yang makmur dan sejahtera," ujar Ali.

Diberitakan sebelumnya, BEM SI memutuskan menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, hari ini. 

“Kami gerakan selamatkan KPK pada hari ini berkumpul menindaklanjuti dengan apa yang menjadi jawaban dari pak Presiden hingga saat ini tidak memberikan keberpihakannya terhadap pegawai KPK," ucap Koordinator Isu Hukum & Ham BEM SI 2021, Zakky Musthofa Zuhad, dalam akun Intagram @bem_si, Minggu, 26 September.

"Maka, seperti ultimatum yang kami telah berikan 3x24 jam dan ternyata belum ada jawaban sesuai dengan janji kami, kami akan turun ke jalan," sambungnya.