Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, A. Rizki Sadig menyampaikan harus mampu memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang produktif.

"Generasi muda jangan menyia-nyiakan waktu dengan hal yang tidak produktif atau tidak ada manfaatnya bagi kehidupan kita. Gunakan keberadaan internet ataupun digital yang sudah sangat difasilitasi oleh pemerintah semua ini semaksimal mungkin. Karena digital kini sudah mampu mencakupi semua hal yang kita butuhkan mulai dari ekonomi, sosial, transportasi, bisnis, kesehatan maupun pendidikan," ujar Rizki Sadig dalam diskusi yang diselenggarakan Ditjen IKP Kominfo RI dengan tema "Generasi Cakap Digital", dikutip Senin 27 September.

Rizki Sadig menambahkan, generasi muda juga perlu bijak dalam bermedia sosial di era kebebasan di dunia digital ini. Perlu kontrol pribadi bagi siapapun karena jejak digital itu akan menjadi hal yang sangat merugikan.

"Kita harus siap dan dunia digital ini tidak ada bedanya dengan dunia sehari-hari kita. Di dalam dunia realita kita ada orang baik ada orang jahat, sama dengan dunia digital kita juga akan menemukan tindakan-tindakan yang baik dan dapat meningkatkan kapasitas dan produktivitas seseorang tetapi ada juga kegiatan-kegiatan atau produk-produk dengan sebuah niatan buruk," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Gun Gun Siswadi selaku Akademisi Univrsitas Esa Unggul Jakarta menyampaikan, jumlah pengguna internet 203 juta orang atau 73,3 persen warga Indonesia yang sudah terkoneksi dengan internet.

"Bagaimana kita bisa memanfaatkan internet didalam kehidupan kita, yang dahulu semua kita lakukan secara offline atau langsung, sekarang semua bisa kita lakukan dengan online dan cepat. Dari bidang kuliner, transportasi, ķesehatan bahkan pendidikan. Sebanyak 61,8 persen dari 200 juta penduduk indonesia yang menggunakan internet, sudah menggunakan media sosial, tentu menjadi peluang yang cukup baik bagi kita semua untuk mampu mengembangkan dan mengambil manfaat dari berkembangnya teknologi digital dalam kehidupan sehari hari," jelas Gun Gun.

"Tentunya dengan mengdalami literasi digital, jangan sampai kita kepada tantangan dan ancaman media sosial, ada berita hoaks, situs negatif, messaging system, dan banyak lainnya yang tidak sejalan dengan undang undang di Indonesia," imbuhnya.