JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tanpa rencana, tiba-tiba datang ke SMK Negeri 1 Tengaran, Kabupaten Semarang untuk melihat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka. Dan Ganjar menemukan beberapa pelanggaran yang fatal.
Mata Ganjar mulai menangkap kejanggalan ketika sedang melintasi jalur Tengaran, Kabupaten Semarang. Dia melihat banyak anak berseragam sekolah berboncengan sepeda motor tapi tidak memakai masker.
Tujuan Ganjar akhirnya diubah. Dia memilih berhenti di SMKN 1 Tengaran. Di depan sekolah, dia melihat banyak anak sedang berkerumun sambil jajan makanan ringan.
Saat masuk ke sekolah untuk mengecek pelaksanaan PTM, Ganjar menemukan lagi sejumlah pelanggaran yang bikin kesal.
Setidaknya ada tiga pelanggaran ketika sidak. Pertama siswa yang duduk berdua tanpa memakai masker, guru yang mengajar sambil melepas masker, dan ada siswa praktik yang tidak menjaga jarak.
"Itu Pak, sudah melihat 'kan kesalahannya. Ayo sekarang mau apa? Sebenarnya njenengan siap apa tidak melaksanakan PTM? Kalau siap, ya, jangan sampai seperti ini. Tadi di luar juga saya lihat, ada anak-anak yang pulang sekolah naik motor bonceng tiga dan semuanya tidak pakai masker lo," tegur Ganjar kepada Kepala Sekolah SMKN 1 Tengaran Haris Wahyudi seperti dikutip dari Antara.
BACA JUGA:
Ganjar langsung meminta kepala sekolah segera melakukan evaluasi dan menggelar rapat dengan guru seluruh seluruh pegawai. Jika memang tidak sanggup melaksanakan PTM dengan penerapan protokol kesehatan, Ganjar meminta agar pembelajaran kembali secara daring.
"Jangan sampai terjadi seperti di Purbalingga. Jadi, saya tanya sekarang siap apa tidak melaksanakan PTM? Kalau siap, ya, harus diperbaiki. Saya minta hari ini kumpulkan semua guru, satpam, dan semua pegawai sekolah. Rapatkan hari ini juga, hasil rapatnya dilaporkan kepada saya sore nanti," kata Ganjar, Jumat 24 September.
Ganjar juga meminta pihak sekolah membentuk Satgas COVID-19 yang bertugas patroli tiap hari untuk memastikan protokol kesehatan berjalan baik mulai anak-anak masuk ke sekolah, proses belajar mengajar, sampai pulang.
"Kalau ada yang melanggar, langsung tegur, dicek nama anaknya siapa. Kasih peringatan pertama, kalau besok melanggar lagi, dia tidak boleh sekolah. Harus tegas Pak. Gurunya juga begitu, soalnya tadi saya lihat ada guru tidak pakai masker juga. Ini enggak boleh terjadi lagi," ujarnya.