Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan prioritas pemerintah saat ini menggenjot vaksinasi bagi kaum lansia. Tapi di satu sisi, masih banyak lansia yang khawatir dengan tingkat keamanan vaksin.

"Lansia harus cepat diupayakan untuk dilindungi karena banyak yang meninggal. Oleh karena itu, lansia (diupayakan) untuk dapat segera dilakukan vaksinasi dosis pertama dan kedua. Itu menjadi prioritas," papar Wapres di Sentra Vaksinasi kerja sama antara Kompas Group dan Dewan Pers di Bentara Budaya, Jakarta, Kamis 23 September.

Kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, salah satu faktor yang menyebabkan masih lambatnya cakupan vaksinasi lansia adalah adanya kekhawatiran terhadap keamanan vaksinasi. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan kepada para lansia tentang keamanan vaksinasi ini.

"Mohon diyakinkan bahwa vaksinasi itu aman. Kalau tidak percaya, lihat Pak Wapres. Beliau divaksin paling awal dan aman," ujar Budi.

Ma’ruf Amin dan Wury Ma’ruf Amin memang telah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua. Sebelumnya, dosis pertama telah diberikan Rabu, 17 Februari 2021. Proses vaksinasi dosis kedua ini dilaksanakan sebulan kemudian di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2 Jakarta Pusat.

Kembali ke Ma'ruf. Kata dia, meski secara nasional jumlah kasus aktif terus mengalami penurunan, pemerintah tetap berupaya untuk mencapai target 208 juta sasaran vaksinasi. Hal ini merupakan salah satu langkah pemerintah dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus kembali atau gelombang ketiga akibat varian baru COVID-19.

"Cara menanganinya (gelombang ketiga), yaitu secara terus menerus tetap 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). Yang kedua, pemerintah terus melakukan tracing, testing, dan treatment (3T) dan isolasi. Dan juga melakukan vaksinasi. Kita terus berupaya untuk mencapai 208 juta masyarakat, hingga tercapai herd immunity," tandasnya.