JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan penyidik dari Direktorat Reskrimum Polda Papua mulai meminta keterangan dari tenaga kesehatan (nakes) terkait kasus Kiwirok.
"Penyidik sudah mulai meminta keterangan dari para nakes yang kondisinya sehat, sedangkan yang masih sakit dan dirawat di rumah sakit dijadwalkan setelah dinyatakan sembuh. Ada lima nakes yang akan dimintai keterangannya, namun belum ada laporan terkait pemeriksaan tersebut," ujar Irjen Fakhiri di Jayapura dikutip Antara, Rabu, 22 September.
Selain meminta keterangan dari nakes, pihaknya juga akan mengirim anggota ke Kiwirok untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) berbagai kasus yang terjadi di wilayah itu.
Saat ini situasi di Kiwirok relatif kondusif, namun aparat tetap bersiaga, mengingat kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo terkadang melakukan gangguan bersenjata.
Jumlah anggota TNI-Polri sudah cukup banyak yakni sekitar 75 orang, kata Fakhiri, seraya berharap anggota tidak mudah terpengaruh dengan berbagai upaya yang dilakukan KKB karena mereka akan terus memancing hingga aparat lengah.
"Saat lengah itulah, mereka menyerang dan menembaki kami," ujar Irjen Fakhiri.
BACA JUGA:
Kontak tembak antara aparat keamanan dengan KKB di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang terjadi Senin, 13 September.
Selain baku tembak, KKB juga menyerang warga sipil termasuk nakes hingga menewaskan salah seorang nakes yakni Gabriela Meilan serta melukai empat rekannya.
Keempat nakes yang masih dirawat di RS Marthen Indey, yaitu dr Restu Pamanggi, Katrianti Tandila, Emanuel Abi, dan Kristina Sampe Tonapa.