Bagikan:

JAKARTA - Universitas Airlangga mengabarkan berita duka atas meninggalnya Prof Dr Jacob Elfinus Sahetapy atau biasa disapa JE Sahetapy.

“Rest in Peace 6 Juni 1932 - 21 September 2021 Prof.Dr. J.E.Sahetapy, S.H., M.A. (Guru Besar Emiritus Hukum Pidana dan Kriminologi FH UNAIR & Dekan FH UNAIR Periode 1979-1985),” demikian keterangan dalam Instagram FH Universitas Airlangga yang dikutip VOI.

Pakar hukum sekaligus Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) itu mengembuskan napas terakhirnya pada pagi ini pukul 06.57 WIB, di usianya yang ke-89 tahun.

Rencananya mendiang pria kelahiran 6 Juni 1932 ini akan disemayamkan di rumah duka Grand Heaven.

Dalam rekam akademisnya, setelah lulus SMA di Surabaya, JE Sahetatapy melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Airlangga.

Ia kemudian meneruskan studinya di University of Utah, Amerika Serikat pada 1962. Sepulangnya dari kuliah di negeri Paman Sam itu, ia dituduh sebagai mata-mata CIA dan baru bisa mulai mengajar pada tahun 1979.

Tak hanya mengajar di Universitas Airlangga, ia juga memiliki karier akademis di Universitas Diponegoro dan Universitas Indonesia.

Dalam eksistensinya, JE Sahetapy tercatat sebagai Rektor Universitas Kristen Petra Surabaya periode 1966-1969 dan pernah menjadi Ketua Komisi Hukum Indonesia periode 2000-2014. Dia juga sempat terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan pada periode 1999-2004.

Selain itu, beberapa jabatan birokrat yang pernah dipegangnya yaitu Anggota BP MPR RI, Anggota Panitia Ad Hoc I (Amendemen UUD 1945) MPR RI, dan Anggota Sub-Komisi Bidang Hukum DPR.

Ucapan duka atas meninggalnya sang pakar hukum pidana pun mengalir, termasuk tokoh publik seperti Jubir Presiden Fadjroel Rachman.

Selamat Jalan Prof. J.E. Sahetapy  HATI NURANI HUKUM di Indonesia ~ #BungFADJROEL @JubirPresidenRI,” cuitnya melalui akun Twitter @fadjroel.

Disusul, Kantor Staf Presiden (KSP) melalui akun Twitter resminya @KSPgoid.

“Turut berdukacita atas wafatnya Prof. Dr. J.E. Sahetapy, S.H., M.A." tulis KSP.

Sementara, Pakar ekonomi Rizal Ramli juga lewat akun Twitter turut mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya ilmuwan tersebut.

"Turut berduka cita yg dalam atas kepergian sahabat, man of integrity, Prof JE Sahetapy. Kawan seperjuangan melawan sistim otoriter. May He Rest in Peace," dicuitkan Rizal Ramli lewat akun Twitter @RamliRizal.

Adapula, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. Dia juga ikut menyampaikan kabar duka itu lewat akun Twitter miliknya,@jansen_jsp.

Menurut Jansen, JE Sahetapy merupakan sosok yang memiliki integritas dan ilmu yang luar biasa. Serta memiliki disertasi terkait hukuman mati itu merupakan kebanggaan bagi orang-orang yang pernah menimba ilmu di FH Unair.

"Telah meninggal dunia pagi ini Prof J.E Sahetapy dlm usia 89 thn. Seorang Guru Besar dgn tempat istimewa didunia hukum Indonesia, dgn integritas & ilmu yg luar biasa. Disertasinya soal "hukuman mati" kampiun pd masanya. Namanya telah jd kebanggaan kami pernah kuliah di FH Unair," tulis Jansen.