Membedah Destinasi Antimainstream ala Wisata Kreatif Jakarta
Para peserta Wisata Kreatif Jakarta saat mengunjungi pemakaman Ereveld Menteng Pulo, Jakarta Selatan (Dokumentasi pribadi)

Bagikan:

JAKARTA - Di Jakarta, banyak cerita yang menarik untuk ditelisik dan banyak lokasi kuliner yang patut disinggahi. Sayang, lokasi menarik tersebut "disembunyikan" oleh kesibukan Jakarta sebagai Ibu Kota. Sehingga, orang jadi tak menyadari akan hal ini. 

Tapi, repot juga kalau mesti menyisir semua destinasi di Jakarta satu per satu untuk menyelami lebih dalam keunikannya. Pastinya, orang butuh fasilitas untuk membantu mereka membedah lokasi-lokasi ini. 

Peluang inilah yang diambil oleh Ira Lathief. Ira mengajak anggota komunitas pemandu Wisata se-DKI untuk membuat operator tur Wisata Kreatif Jakarta dan Jakarta Food Traveler. 

Salah satu anggota pemandu Wisata Kreatif Jakarta bernama Selma Isnaini bercerita kepada kami. Para pemandu wisata yang bertugas di Wisata Kreatif Jakarta telah memiliki lisensi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI. 

"Yang menjadi pemandu wisata di sini bukan kaleng-kaleng. Kami sudah terdaftar resmi sebagai guide di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Para anggotanya juga masuk dalam organisasi Himpunan Pramuwisata Indonesia," kata Selma kepada VOI, Minggu, 15 Desember. 

Wisata Kreatif Jakarta menyajikan empat jenis wisata, di antaranya wisata makam, wisata sejarah, wisata kuliner, dan wisata bineka. Tarif yang dikenakan pada tiap tamu seharga Rp70 ribu. 

Khusus untuk wisata bineka, para tamu diajak mengunjungi tempat-tempat ibadah seperti masjid, gereja, kelenteng, vihara, dan pura. Semua tempat ibadah berada di Jakarta dan tur dilakukan dalam satu hari.

Para peserta Wisata Kreatif Jakarta (Dokumentasi pribadi)

Sasaran mereka adalah lokasi wisata antimainstream. Jadi, para tamu yang ikut jasa mereka bisa tahu wisata di Jakarta bukan cuma Monumen Nasional dan Kota Tua. 

Tur dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu. Dalam sehari, mereka punya dua paket tur yang dilaksanakan pada pagi dan sore hari. Semua penelusuran tur dilakukan dengan berjalan kaki. 

"Kami sengaja memakai konsep Walking Tour. Tournya sambil berbincang mengenai tempat yang kita kunjungi, sambil menyehatkan diri dengan berjalan kaki," tutur Selma. 

Namun, Selma juga menyadari tidak semua tamu kuat berjalan kaki dalam jarak tempuh yang cukup jauh. "Kami memperhatikan jarak juga sih. Misalnya saat tur ke Kebun Raya Bogor. Dari Stasiun Bogor ke Kebun Raya, ada yang sambung naik angkot, karena nanti kan di dalam Kebun Raya kami keliling lagi berjalan kaki, takutnya capek," jelas dia.

Sejauh ini, jumlah destinasi yang telah digelar Wisata Kreatif Jakarta ada lebih dari 20 paket tur. Kriteria destinasi mereka adalah lokasi atau tempat kuliner yang antimainstream. 

Sesungguhnya, sebagian lokasi wisata yang dipilih sering dikunjungi. Namun, Wisata Kreatif Jakarta menawarkan hal baru dengan cara berbagi cerita asal-usul berdirinya bangunan tersebut. 

Dalam memilih destinasi, Wisata Kreatif Jakarta selalu menunjuk anggota mereka untuk melakukan survei terlebih dahulu. Tak lupa juga bagi mereka untuk melakukan perizinan kegiatan kepada pengelola tempat. 

"Pertama kami cari sendiri lokasi unik lalu kami survei tempat, kedua kami mendengar juga dari tamu yang merekomendasikan, kami sebagai guide beberapa orang kami survei lapangan ke sana. Lalu kami meng-arrange paket tur," jelas Selma.

"Sebisa mungkin, pada saat pemilihan rute kami tidak back track, agar tidak membuat bosan pengunjung. Kemudian, makanan yang kami pilih sebagai lokasi wisata food tour itu harus enak," tutup dia.