Selain Dikenal Baik oleh Tetangga, Ternyata Ini Profesi Terduga Teroris yang Ditangkap di Grogol 
Ilustrasi: depoktoday.hops.idops.id

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah warga Jalan Kebon Pisang, RT 04/07, Kelurahan Wijaya Kesuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat dihebohkan dengan penangkapan terduga teroris yang bersembunyi di daerahnya.

Ketua RT 04 Nurlaila membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di wilayahnya. Menurut Nur, kejadian baru diketahui dirinya sekitar pukul 09.30 WIB setelah mendapat informasi dari petugas kepolisian.

Nur mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti proses penangkapan terduga teroris. Karena dirinya hanya dihubungi petugas kepolisian ke wilayahnya.

"Cuma pengen ke wilayah saya atas nama ini. Cuma kalo soal kenapanya, saya tanya dia ga jawab. (saat penangkapan) Engga ada sama sekali perlawanan dari pihak keluarga. Yang diamankan sudah tua (terduga teroris) pak haji Shalahuddin," katanya kepada wartawan, Jumat 10 September.

Menurut warga, selama tinggal di lingkungan, pria baya terduga teroris itu berperilaku baik dengan warga sekitar.

"Di wilayah saya engga ada (aktivitas) apapun. Dia cuma tinggal sama istrinya. Tinggal sudah lebih 5 tahun. Kayaknya ngajar ngaji ya di luar. Orangnya ramah, tidak ada yang mencurigakan," ujarnya.

Saat ditangkap, polisi juga mengamankan sejumlah barang milik terduga teroris dari rumahnya.

"Ada. Kitab mungkin ya. Saya juga kurang tahu kurang paham. Komunikasinya juga baik sama tetangga. Engga ada pengajian apa-apa di rumahnya," ucapnya.

Hal berbeda dikatakan Mimin (43), tetangga terduga teroris. Mimin terkejut saat mengetahui adanya penangkapan terduga teroris yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri terhadap satu terduga pelaku.

"Dia tinggal sekitar 5 tahun disini, kalau keluar paling ceramah diluar (wilayah ini). Iya suka ceramah tapi engga disini, Dia tinggal bersama istri dan 3 anak tiri." ucapnya.

Mimin mengatakan, terduga teroris itu jarang bergaul dengan warga sekitar. Justru sang istri yang lebih sering bersosialisasi dengan tetangga.

"Tapi kalau istrinya lebih sosialisasi dibanding suaminya. Orangnya jarang sosialisasi, penampilannya identik (berbeda). Mereka tinggal dirumah sendiri," ujarnya.