CILACAP – RS (23), anak yang membunuh ibunya, Wasitoh (43), di rumahnya di Jalan Kelinci Timur Mertasinga, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah meninggalkan pertanyaan besar. Apakah pelaku memiliki gangguan jiwa atau memang dalam kondisi sadar. Namun Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi mengatakan pelaku dalam kondisi baik tanpa ada riwayat gangguan kejiwaan.
Namun, menurut informasi yang dihimpun, Kamis 8 September, pelaku memiliki rasa dendam terhadap ibunya. Pelaku mengaku kesal lantaran sering dimarahi kalau tidak berjualan. Hingga akhirnya, Rabu 8 September sekitar pukul 10.00 WIB, pelaku menghabisi nyawa sang perempuan yang telah melahirkannya, dengan samurai berkarat.
Anak sulung dari empat bersaudara itu dikenal sebagai tukang bubur kacang hijau, dan ibunya berjualan rujak di Jalan Raben. Pelaku juga dikenal sebagai orang yang pendiam oleh warga setempat.
Leganek mengatakan, sebelum Wasitoh ditemukan tewas, tetangga sempat mendengar teriakan dari rumah korban. Warga mengira ada keributan seperti pengeroyokan. Saat warga mendekati asal suara, Wasitoh terlihat sudah tergeletak di depan pintu rumah dengan wajah menghadap lantai.
BACA JUGA:
Wanita kelahiran Tegal 1978 itu saat tewas mengenakan kaos berwarna merah dengan bawahan pendek warna biru putih. Darah Wasitoh menyelimuti tubuh dan lantai rumah.
Pelaku yang saat itu berhasil ditangkap oleh Polisi dan TNI, tak berkutik. Pelaku yang mengenakan celana pendek dan kaos warna hitam serta mengenakan sandal, tak berkutik saat petugas memeganginya.
Keluarga korban diketahui bukan warga asli sekitar, melainkan pendatang dari Tegal yang mengontrak di Jalan Kelinci Timur. Sementara, suami korban, ayah pelaku, diketahui bekerja di luar kota.
Polres Cilacap masih mendalami lebih dalam kasus ini.