JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat pada perdagangan Selasa 7 Juli. Rupiah dibuka menguat 40 poin ke level Rp14.450 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, rupiah masih berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini dengan sentimen positif yang mendorong penguatan indeks saham AS semalam.
"Pelaku pasar masih merespons positif potensi pemulihan ekonomi global dengan membaiknya data-data ekonomi yang baru dirilis," ujar Ariston kepada VOI.
Senin kemarin, kata Ariston, beberapa data ekonomi dari negara maju menunjukkan aktivitas ekonomi yang sudah bertumbuh atau bahkan sudah mulai pulih. Contohnya, seperti Jerman dan Zona Euro yang melaporkan peningkatan penjualan ritel selama bulan Mei, Inggris melaporkan peningkatan aktivitas konstruksi di Juni, dan AS yang melaporkan pulihnya aktivitas sektor jasa di bulan Juni.
Selain itu, lanjut dia, kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memberikan stimulus dengan membeli obligasi pemerintah untuk membantu mendanai APBN juga bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah karena ini salah satu upaya membantu memulihkan ekonomi di tengah pandemi.
"Namun demikian, di sisi lain, pasar masih mewaspadai peningkatan laju penularan COVID-19 di dunia yang masih membebani pergerakan aset berisiko," tuturnya.
Ia memprediksi, rupiah hari ini akan bergerak di kisaran di Rp14.400-14.570 per dolar AS.
Bergerak Bervariasi
Pagi ini, mata uang di kawasan Asia Pasifik bergerak bervariasi di hadapan dolar AS. Rupiah memimpin penguatan pagi ini, disusul dolar Taiwan yang menguat 0,30 persen.
Kemudian won Korea Selatan terapresiasi 0,22 persen. Yuan China dan ringgit Malaysia masing-masing menguat 0,16 persen dan 0,13 persen.
Dilanjutkan Baht Thailand yang menguat 0,12 persen. Adapun dolar Singapura terlihat menguat tipis 0,01 persen.
Sementara mata uang yang melemah di hadapan dolar AS dipimpin rupee India yang melemah 0,06 persen. Disusul peso Filipina dan yen Jepang yang masing-masing melemah 0,04 persen dan 0,02 persen.