JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan varian baru COVID-19, yakni Mu. Varian virus corona yang masuk daftar Variant of Interest dan kebal terhadap vaksin.
Varian MU pertama kali didentifikasi di Kolombia dan kodenya dikenal dengan B.1.621. Virus ini ditengarai sudah menyebar ke 39 negara.
Menurut The Guardian, Jumat, 3 September, varian corona MU memiliki sekelompok mutas yang membuatnya kurang rentan terhadap perlindungan kekebalan tubuh dari vaksin COVID-19.
Varian COVID-19 Mu ini memiliki sifat potensial untuk lolos dari kekebalan tubuh. Ini artinya Mu berpotensi kebal vaksin COVID-19. Namun demikian, potensi ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Menanggapi adanya varian baru COVID-19 tersebut, Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati, mengingatkan semua pihak khususnya pemerintah untuk mengantisipasi lebih dini masuknya varian Mu itu ke tanah air.
Menurutnya, pintu masuk orang dari luar negeri ke Indonesia baik laut, darat dan udara harus benar-benar diperketat.
"Harus diantisipasi masuknya varian baru ke Indonesia. Pembatasan WNA masuk ke Indonesia dan sistem karantina WNA yang lebih ketat," ujar Mufida kepada VOI, Selasa, 7 September.
Seperti diketahui, pemerintah telah memperpanjang PPKM berlevel hingga 13 September mendatang. Beberapa daerah ada yang diturunkan levelnya dan dilonggarkan.
Politikus PKS itu menilai, PPKM saja tidak cukup jika tidak dibarengi protokol kesehatan ketat dari masyarakat dan pemerintah. Apalagi ada isu yang menyebutkan bahwa lonjakan kasus baru COVID-19 bisa saja terjadi pada pertengahan September ini.
"Kalau PPKM bisa disesuaikan dengan angka kasus positif terkini, prokes, vaksin dan 3T harus ditingkatkan maksimal," kata Mufida.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta seluruh elemen pemerintahan untuk mewaspadai varian baru virus Corona (COVID-19), yaitu varian Mu. Hal itu ia sampaikan dalam rapat evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Jokowi menyoroti potensi penularan lewat mobilitas masyarakat. Ia meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengantisipasi hal tersebut.
"Varian Mu ini betul-betul agar kita lebih waspada dan detail jangan sampai ini merusak capaian yang sudah kita lakukan," kata Jokowi disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 6 September.