Bagikan:

JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) Eugene Scalia mengatakan, pemulihan ekonomi negeri Paman Sam dari pandemi virus corona atau COVID-19 berjalan lebih baik dari perkiraan. Bahkan menurutnya, program pengangguran darurat yang akan berakhir bulan ini tidak perlu untuk diperpanjang.

"Kami baik-baik saja, meski kami memang perlu waspada soal virus tersebut tetapi saya optimistis. Sangat penting untuk mengingat kembali apa yang telah kami lakukan sejauh ini jauh lebih baik dari yang diperkirakan," ujar Scalia dikutip dari Bloomberg, Senin 6 Juli.

Ia menambahkan, beberapa indikator ekonomi menunjukkan tanda-tanda rebound atau pembalikan ke arah tren positif, seperti pengeluaran, belanja ritel, belanja konsumen, dan pembangunan rumah baru. Itu terjadi pada sekitar enam pekan terakhir.

Namun menurut Kepala Ekonom Moody's Analytics Mark Zandi, rilis data ekonomi baru-baru ini yang lebih baik dari ekspektasi merupakan hasil dari reopening bisnis. Kondisi ini menurutnya bisa berbalik ketika kasus-kasus baru COVID-19 melonjak di sejumlah wilayah AS.

"Ke depannya, data pekerjaan kemungkinan akan terlihat lebih buruk karena bisnis dan konsumen menyurut di sejumlah negara bagian, di mana jumlah kasus virus meningkat. Para pembuat kebijakan perlu bertindak cepat untuk memastikan pemulihan ekonomi tetap pada jalurnya," jelas Zandi.

Pendapatnya itu membuat para ekonom Goldman Sachs Group Inc yang pada Minggu 5 Juli merevisi turun estimasi mereka untuk produk domestik bruto (PDB) kuartal berjalan sebagai akibat dari buka tutup reopening di beberapa negara bagian. Ekonomi AS kemudian diperkirakan akan kembali berjalan di jalurnya pada September.

Ketika para anggota Kongres bersiap untuk melanjutkan pembicaraan tentang putaran stimulus lebih lanjut akhir bulan ini, seruan Presiden Donald Trump untuk keringanan pajak, termasuk potensi pemangkasan pajak gaji, bisa menjadi bagian penting untuk kondisi pekerjaan.

"Tapi tunjangan pengangguran mingguan sebesar 600 dolar AS yang ditetapkan sebagai bagian dari putaran pertama stimulus seharusnya tidak menjadi bagian dari paket berikutnya," Scalia melanjutkan.

"Ketika kami membuka kembali perekonomian, saya tidak tahu bahwa kami membutuhkan manfaat seperti itu. Kemungkinan akan ada banyak diskusi menjelang akhir bulan antara Gedung Putih dan anggota kongres tentang putaran langkah-langkah stimulus berikutnya," imbuh Scalia.