Usai Bebas, Saipul Jamil Eks Napi Kasus Pencabulan Tampil di Program Televisi, KPI Merespons
Saipul Jamil/ Instagram saipuljamilreal

Bagikan:

JAKARTA - Saipul Jamil bebas dari penjara setelah menjalani pidana penjara kasus pencabulan. Saipul Jamil pun sudah muncul di program tayangan Trans7. 

Apa respons KPI?

“Saya kurang tahu persis kemasan programnya seperti apa. Tapi sekali lagi kalau kemasan dan muatan programnya mengandung muatan-muatan yang berpotensi melanggar P3SPS, tidak hanya Saipul Jamil saya pikir. Semua artis bisa kena ketika melakukan atau menayangkan muatan-muatan yang berpotensi melanggar,” kata komisioner KPI, Nuning Rodiyah kepada VOI, Jumat, 3 September.

Saipul Jamil bebas setelah dipenjara delapan tahun untuk kasus pencabulan. Saipul Jamil keluar dari pintu LP Cipinang, Jakarta Timur dengan sambutan keluarga, sahabat, serta media massa yang mengglorifikasi Saipul dan momen kebebasannya. Kontroversi mengemuka.

Tepatkah perspektif media massa dalam mengemas liputan Saipul, hingga ia nampak seperti pahlawan, bahkan korban?

Dari liputan yang tayang di televisi serta akun-akun YouTube dan media sosial sejumlah media massa --terutama infotainment, tampak Saipul disambut dengan bunga. Bucket yang ia pegang dan yang dikalungi kepadanya. Saipul juga banyak melempar senyum dan lambaian tangan.

Pada satu adegan, media massa mencegat Saipul, mewawancarainya, sembari seperti biasa, meminta Ipul bernyanyi. Suara tiba-tiba muncul dari kerumunan media massa, bertanya pada Saipul. "Bang Ipul trauma engggak?"

Saipul menjawab, “Ya, pasti trauma. Jadi buat teman-teman, hati-hati. Bijaklah dan selalu waspada. Kita tidak tahu di mana ada musuh. Bisa jadi teman dianggap baik tapi ternyata dia musuh kita. Tapi ya sudahlah. Yang penting kita ikhlas.” terang Saipul Jamil. Pernyataan Ipul jadi sorotan. Ia dianggap playing victim dan berusaha menggiring opini ke arah kesimpulan tertentu.

Kakak Saipul, Samsul Hidayatullah membantah anggapan itu. "Tidak ada lah. Tergantung kata orang. Persepsi kan masing-masing, mas, gitu kan," kata Samsul saat dihubungi VOI, Jumat, 3 September.

"Kalau tayangannya memberi ruang pada Saipul Jamil untuk membenarkan perilaku yang dilakukan sekian tahun lalu itu lumrah dan wajar saja, tentu itu bagian yang berpotensi melanggar,” ujar Nuning.

"Tapi kalau kemudian menampilkan Saipul Jamil sebagai satu fakta, yang dia keluar dari penjara, itu kan tidak masalah ... Yang bermasalah ketika muatannya adalah 'Saya enggapapa kok. Ini bukan perbuatan yang salah kok ketika saya melakukan pelecehan seksual.' Itu yang sama sekali dilarang," kata Nuning seraya menegaskan bahwa potensi pelanggaran tak hilang meski narasi-narasi keliru disampaikan Saipul secara tersirat.