JEMBER - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan pembelajaran tatap muka terbatas di Jawa Timur akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan Instruksi Mendagri.
"Alhamdulillah proses pembelajaran tatap muka secara bertahap sudah dapat dilaksanakan di Jawa Timur. Kami akan melaksanakan hybrid learning karena ada yang tatap muka dan ada yang masih harus virtual," katanya usai meninjau vaksinasi di SMK Negeri 5 Kabupaten Jember, dikutip Antara, Kamis, 2 September.
Dalam Inmendagri itu, lanjut Khofifah, boleh dilakukan pembelajaran tatap muka terbatas bagi daerah yang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) nya di level 3, 2, dan 1.
"Alhamdulillah di Jawa Timur ini yang level 3 dan 2 tercatat sebanyak 29 kabupaten/kota. Sejak 31 Agustus 2021, di Jawa Timur sudah tidak ada lagi zona merah," tuturnya.
Menurutnya pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara terbatas tetap harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dengan protokol kesehatan yang ketat dan mendapat pengawasan oleh Tim Satgas COVID-19 di masing-masing sekolah.
"Satgas COVID-19 di SMKN 5 Jember menurut saya keren. Satgas teman sebaya itu penting karena bisa saling mengingatkan temannya, namun satgas dari guru juga penting untuk memberikan bimbingan, serta satgas dari wali murid juga penting," ujar dia.
Khofifah berharap vaksinasi diprioritaskan untuk siswa kelas 12 karena sudah akan terhubung dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja, sehingga standar kompetensinya harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
"Saya berharap agar proses vaksinasinya dipercepat, demikian juga peningkatan standar kompetensinya, agar siswa menjadi percaya diri," ucap mantan Menteri Sosial itu.
BACA JUGA:
Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan Pemkab Jember terus berupaya menggenjot vaksinasi di kota tembakau tersebut, agar pembelajaran tatap muka dapat dilakukan.
"Terima kasih atas dukungan Ibu Gubernur datang ke Jember memastikan vaksinasi bagi para pelajar. Apabila ada bantuan vaksinasi untuk para pelajar supaya Jember diprioritaskan agar mereka dapat kembali belajar tatap muka," katanya.