Penumpang Pesawat di Bandara Juanda Surabaya Naik 60 Persen Usai PPKM Level 3
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

SIDOARJO - Jumlah penumpang yang menggunakan jasa angkutan udara di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur naik sekitar 60 persen menyusul turunnya status level PPKM.

Humas Bandara Internasional Juanda Surabaya Yuristo Adi mengatakan saat PPKM level empat di Sidoarjo Bandara Juanda sehari hanya melayani sekitar 6.000 orang.

"Namun sejak tanggal 24 Agustus 2021 atau turunnya PPKM ke level tiga rata-rata ada 9.000 penumpang per harinya," katanya di Sidoarjo dikutip Antara, Kamis, 2 September.

Dia mengatakan, sesuai dengan data yang ada, pada tanggal 24 Agustus atau hari pertama PPKM turun ke level tiga jumlah penumpang di Juanda sebanyak 6.806 orang.

"Kemudian berturut-turut tanggal 25 sebanyak 10.173 orang, tanggal 26 sebanyak 10.368 orang, tanggal 27 sebanyak 9.303 orang, tanggal 28 sebanyak 10.440 orang, tanggal 29 sebanyak 9.762 orang, tanggal 30 sebanyak 7.676 orang, tanggal 31 sebanyak 8.894 orang dan tanggal 1 September sebanyak 11.174 orang penumpang," ujarnya.

Sebelumnya, untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang, Bandara Juanda membuka tes antigen COVID-19 dengan layanan tanpa turun untuk menghindari kerumunan yang berisiko meningkatkan penularan COVID-19.

PTS. General Manager Bandara Internasional Juanda, MMA. Indah Preastuty dalam keterangan tertulis di Sidoarjo, mengatakan, demi kenyamanan pengguna jasa, Bandara Internasional Juanda berinovasi menambah satu fasilitas tambahan yaitu tes antigen dengan layanan tanpa turun.

"Untuk memanfaatkan layanan ini, pengguna jasa tidak perlu turun dari kendaraan atau antri dan beroperasi sejak tanggal 26 Agustus 2021 di area parkir Bandara Internasional Juanda," katanya.

Indah mengatakan, layanan tes antigen tanpa turun ini mulai buka sejak pukul 04.30 WIB sampai dengan 18.00 WIB setiap harinya.

"Kami berharap dengan adanya tambahan fasilitas ini, dapat memberikan pilihan lain bagi para pengguna jasa yang akan melakukan tes antigen terutama yang tidak ingin turun dari kendaraan," ujar Indah.