Bagikan:

JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan bahwa pengajuan bantuan untuk masjid dan musala di daerah terdampak COVID-19 dilakukan secara online melalui laman https://simas.kemenag.go.id/page/permohonanbantuan.

"Pengusulan bantuan, semua secara online. Ini supaya memudahkan masyarakat," ujar Menag Yaqut saat menggelar rapat kerja dengan Komisi VIII yang dipantau secara daring, dilansir Antara, Kamis, 2 September.

Menag mengatakan pihaknya mengalokasikan dana bantuan hingga total Rp6,9 miliar untuk masjid dan musala. Adapun rinciannya Rp6,2 miliar untuk bantuan masjid dan Rp700 juta untuk bantuan musala.

Menurutnya, bantuan itu bisa dipergunakan untuk penguatan protokol kesehatan, penyediaan sanitasi cuci tangan, masker, hand sanitizer, desinfektan, alat pengukur suhu tubuh, termasuk kebutuhan pembayaran listrik, air, dan pembinaan keumatan. Adapun besaran bantuan operasional yang akan diberikan sebesar Rp20 juta untuk tiap masjid dan Rp10 juta untuk tiap musala

"Terkait bantuan masjid dan musala, Kemenag menyediakan anggaran sebesar Rp 6,9 miliar. Prosesnya mudah, tidak perlu proposal yang sulit dan njlimet," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Subdirektorat Kemasjidan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Abdul Syukur menjelaskan ada beberapa persyaratan dan prosedur permohonan bantuan yang harus dipenuhi oleh takmir dan pengurus masjid/musala.

“Salah satu persyaratannya, masjid/musala harus terdaftar pada Sistem Informasi Masjid (SIMAS) Kementerian Agama, memiliki rekening bank atas nama masjid/musala, dan terdampak/berada pada daerah yang terpapar COVID-19,” ujar Abdul Syukur.

Dokumen permohonan bantuan ditujukan kepada Menteri Agama melalui Dirjen Bimas Islam/Direktur Urais Binsyar. Dokumen tersebut selanjutnya diunggah pemohon ke laman https://simas.kemenag.go.id/page/permohonanbantuan.

Permohonan bantuan, kata dia, paling lambat diajukan secara online, pada 12 September 2021.

"Seluruh sistem dan mekanisme pengajuannya akan dilakukan secara online, sebagai upaya transformasi digital terkait pengelolaan bantuan di Bimas Islam," kata dia.