Bagikan:

BATU - Kasus vandalisme baliho Puan Maharani yang ditulis Open BO di Kota Batu, Jawa Timur, berakhir damai. 

DPC PDIP Kota Batu resmi mencabut laporan terhadap dua pria yang baru lulus SMA sebagai pelaku vandalisme. Kedua pelaku berinisial S dan SF meminta maaf.

Kesepakatan damai dilakukan usai pelaku dan pelapor menandatangani surat perdamaian di kantor DPC PDIP Kota Batu. Turut hadir  orang tua kedua pelaku.

Ketua DPC PDIP Kota Batu Punjul Santoso mengatakan pihaknya sudah memaafkan pelaku. Menurutnya dua pemuda ini generasi bangsa yang punya hak berekspresi dan beraspirasi.

Namun, kata Punjul, kritik bisa disampaikan dengan cara yang baik dan benar. Bukan dengan cara merendahkan nama baik seseorang. 

“Masih ada cara lain yang lebih elok. Kita nggak alergi kritik kok, sampaikan saja ke kita,” kata dia, Kamis, 2 September.

Dia berharap kasus ini jadi pembelajaran bersama. “Ada yang tanya urusan baliho saja dibikin besar? Bukan soal itu, tapi ini semata-mata menjadi pembelajaran bagi semua,” jelas Punjul.

Sedangkan kedua pelaku mengaku melakukan vandalisme karena ekspresi spontanitas. Selain baliho, pelaku juga mencoret-coret objek lainnya.

“Pengakuan mereka ini ikut lomba vandal yang diadakan komunitas underground di Malang, hadiahnya Rp5 juta,” kata Punjul.

Sementara orang tua pelaku, RYT meminta maaf atas tindakan anaknya. Dia berharap kasus ini jadi pelajaran bagi anaknya.

“Semoga tidak ada kejadian terulang lagi,” katanya.