Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah terus berupaya meningkatkan penjualan produk lokal hasil produksi Industri Kecil dan Menengah (IKM) nasional. Salah satu strateginya dengan meluncurkan kampanye dengan tagar 'Semuanya Ada di Sini'.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sebanyak 2.925 industri kecil dan menengah (IKM) telah terdaftar dalam kampanye 'Semuanya Ada di Sini'. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan belanja masyarakat pada produk dalam negeri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, diharapkan dengan gerakan ini semakin menumbuhkan industri nasional, agar mampu terus berkontribusi positif pada perekonomian.

"Kampanye #SemuanyaAdaDisini membawa pesan utama bahwa industri nasional telah mampu menghasilkan produk berkualitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya, dalam acara peluncuran kampanye #SemuanyaAdaDisini secara virtual, Rabu, 1 Juli.

Pandemi COVID-19 saat ini, kata Agus, membuat semua industri terguncang, tak terkecuali IKM. Berdasarkan data BPS, sebanyak 4,2 juta IKM atau setara 99 persen dari jumlah industri yang ada dalam negeri telah terdampak.

Lebih lanjut, Agus mengatakan, kampanye ini sekaligus mendorong IKM dapat memanfaatkan teknologi digital dalam strategi pemasarannya. Ia mengatakan, kampanye ini didukung sepenuhnya oleh asosiasi, pemerintah daerah, paguyuban dan komunitas industri, dewan kerajinan nasional dan daerah, pelaku industri itu sendiri, serta seluruh masyarakat Indonesia.

"Saat ini kita memasuki era normal baru yang mengubah perilaku belanja masyarakat. Dampak pandemi mempercepat transformasi digital baik untuk pelaku bisnis maupun masyarakat," ucapnya.

Pelatihan bagi IKM

Agus menjelaskan, program yang menjadi bagian dari kampanye 'Bangga Buatan Indonesia' tersebut, akan diisi dengan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan daya saing produk IKM dalam negeri. Hal itu juga demi memperluas pemasaran IKM ke berbasis digital.

Lebih lanjut, Agus berharap, dengan adanya pelatihan-pelatihan tersebut dapat mengejar target pemerintah untuk mencapai 2 juta UMKM yang masuk ke e-commerce.

Berdasarkan data Bank Indonesia, terjadi lonjakan transaksi perdagangan online sebesar 18,1 persen hingga 98,3 juta transaksi pada bulan Maret 2020 menjadi dengan nilai total transaksi meningkat 9,9 persen menjadi Rp20,7 triliun.

Menurut Agus, data tersebut menunjukan potensi pemasaran produk melalui e-commerce sangat besar. Pemanfaatan media digital untuk penjualan IKM juga telah sejalan dengan Peta Jalan Making Indonesia 4.0.

"Penjualan secara online juga memudahkan pemasaran hasil industri Indonesia yang sekaligus berguna untuk merevitalisasi IKM menuju industri 4.0," jelasnya.

Gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia juga diproyeksi mampu memperkuat program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), terutama melalui ajakan kepada masyarakat Indonesia untuk mendukung produk dalam negeri dengan belanja produk IKM Indonesia.