JAKARTA - Pujian partai koalisi terhadap Presiden Joko Widodo terhadap penanganan pandemi COVID-19 disoroti anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher. Menurutnya, pemerintah jangan terlena dengan pujian bahwa penanganan pandemi sudah on the track.
“Harus dianalisa dulu semua core indikator penanganan pandemi, benarkah statistiknya sudah membaik? Bahaya jika pemerintah sampai terlena dengan pujian yang tidak berdasarkan data valid. Ini bisa mengaburkan kondisi sebenarnya," ujar Netty kepada wartawan, Senin, 30 Agustus.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR itu mengingatkan, meski kasus harian COVID-19 sudah menunjukkan penurunan, namun Indonesia masih berada di masa krisis pandemi. Di mana pada sektor kesehatan kasus COVID-19 masih tinggi dan positivity rate masih di atas standar WHO.
Selain itu, menurut Netty, pencairan insentif nakes dan pembayaran klaim rumah sakit juga masih bermasalah. Bahkan, kata dia, sejumlah daerah masih berada pada zona merah atau PPKM Level 4.
Ketua DPP PKS itu juga menilai, pujian oleh tokoh-tokoh politik yang hadir dalam pertemuan Rabu, 25 Agustus lalu, kontras dengan fakta di lapangan. Terlebih, banyak mural yang mewakili jeritan hati rakyat.
BACA JUGA:
Sangat disayangkan, kata Netty, di saat rakyat mengekspresikan keresahannya melalui kritik mural, aparat pemerintah justru melakukan penghapusan.
Karena itu, Netty menegaskan, bahwa sudah saatnya pemerintah fokus penanganan COVID-19 dan jangan sampai terbuai pujian. Dia meminta, pemerintah memastikan semua sektor berkolaborasi mengendalikan pandemi dengan standar yang sama.
Netty berharap, pemerintah tidak menutup telinga atas kritik dari rakyat atau dari siapa pun. Sebab, kata dia, tujuan kritik itu untuk memperbaiki kinerja pemerintah guna menyelamatkan rakyat.