Bagikan:

JAKARTA – Aksi vandalisme belakangan menjadi sorotan publik gegara adanya mural Jokowi ‘404: Not Found. Yang menarik adalah, coretan seni itu kekinian lebih banyak kandungan kritik terhadap pemerintahan. Pakar telematika Roy Suryo menyoroti polemik ini.

“Ini bukan masalah "Cebong" atau "Kampret" lagi, tapi sudah mayoritas Rakyat Indonesia. Di saat Saluran-saluran resmi komunikasi tertutup dan media sosial pun diancam dengan UU-ITE, maka seni mural yang sudah ada semenjak jaman Yunani pun dimanfaatkan.” terang mantan politisi Demokrat Roy Suryo, melalui pesan singkat, Selasa 24 Agustus.

Roy menganggap itu (mural kritik pemerintahan) sah-sah saja, menurutnya itu sebagai sarana demokrasi.

“Sah-sah saja sebagai sebuah sarana demokrasi, asal memang tetap mengedepankan unsur seni komunikasi, sehingga bisa tetap dinikmati secara visual, bukan vandalism” tambahnya lagi.

Sebelumnya, mural dengan tulisan ejekan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terjadi di sebuah tempat pengisian BBM di Pacitan. Selain itu, aksi vandalisme juga terjadi di Kantor Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Pacitan.

"Dalam hal ini saya mendukung penertiban, grafiti vandalis begini (yang biasanya dilakukan hanya menggunakan cat semprot portabel)," kata Roy, menilik akun twitternya.