Di Istana, Zulkifli Hasan Puji Jokowi Soal Upaya Penanganan Pandemi: Sudah <i>Excellent</i> Pak
Ketum PAN Zulkifli Hasan (Youtube Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA - Ketum PAN Zulkifli Hasan untuk pertama kalinya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana dalam barisan parpol koalisi pendukung pemerintah. Di Istana, Zulkifli memuji upaya penanganan pandemi COVID-19 yang dipaparkan Jokowi. 

“Apa yang disampaikan bapak presiden tadi sudah excellent pak. Kata kuncinya indonesia itu gotong royong, ya itu,” kata Zulikifli dalam pertemuan pimpinan parpol koalisi pemerintah yang videonya diunggah di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 28 Agustus. 

Zulkifli Hasan mendapat kesempatan berbicara terakhir di antara parpol koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebelum. Zulhas, Ketum PPP Suharso Monoarfa memberikan pernyataan di hadapan Jokowi. 

“Saya karena baru pertama, nggak boleh banyak-banyak pak. Sekali lagi terima kasus atas kesempatan yang diberikan bapak presiden,” kata Zulhas. 

Sementara itu, Jokowi dalam paparannya di hadapan ketum parpol koalisi menyebut perkembangan COVID-19 sulit diduga.

"Berkaitan dengan COVID-19, perkembangan kasus harian COVID-19 ini memang betul-betul sulit diduga, tapi alhamdulilah pada hari ini 24 Agustus kemarin (jumlah positif) 19 belas ribu dari 56 ribu. Inilah kira saya kira proses belajar juga yang kita lakukan," kata Presiden.

Presiden menyebut ia sendiri menghubungi sejumlah negara untuk melakukan modifikasi metode penanganan COVID-19 versi Indonesia.

"Mengenai keterisian tempat tidur di rumah sakit, di Mei, kita pernah mencapai 29 persen kemudian melompat di Juli sampai hampir 80 persen. Pada hari ini kita sudah turunkan lagi menjadi 30 persen, alhamdulillah. Ini juga patut kita syukuri. Semua bekerja, TNI, polri, kementerian, BUMN, pemerintah daerah semuanya," ungkap Presiden.

Sedangkan untuk angka kesembuhan menurut Presiden, rata-rata kesembuhan Indonesia sudah berada sudah di atas rata-rata dunia, yaitu 89,97 persen dibanding rata-rata dunia yaitu 89,5 persen.

"Yang masih belum kita bisa selesaikan, ini saya selalu saya smapaikan ke Menkes dan pemda agar angka kasus kematian ini harus betul-betul ditekan terus," tambah Presiden.

Sedangkan untuk peringkat vaksinasi, menurut Presiden, peringkat Indonesia tidak buruk dari total sekitar 220 negara.

"Peringkat kita tidak jelek-jelek amat sih. Kalau dihitung dari jumlah orang yang divaksin, sampai hari ini kita sudah nomor 4. India nomor 1, nomor 2 Amerika Serikat, nomor 3 Brazil, kita nomor 4, Indonesia. Kemudian kalau berdasarkan total suntikan, yang sudah disuntikkan 91,9 juta dosis. Kita tidak kalah dengan Jerman, Jepang, Brazil, Amerika, China," ungkap Jokowi.

Selanjutnya terkait dengan kondisi ekonomi, Presiden kembali memaparkan strategi gas dan rem.

"Karena memang kalau kasusnya turun, ekonomi pasti naik, kalau kasusnya naik, ekonominya pasti turun, sudah rumusnya itu. Kita mencari ekuilibrium, mencari keseimbangan, itulah sebetulnya yang paling sulit disesuaikan dengan lapangan di Indonesia yang juga tidak mudah karena berpulau-pulau dan untuk distribusi vaksin saja, distribusi obat-obatan saja memerlukan waktu yang tidak sedikit," ujar Jokowi.