Mural <i>Kami Lapar Tuhan</i> Bakal Dihapus, Pemerintah: Boleh, Asal Pesannya Tidak Provokatif
Mural di daerah Kebon Kacang, Jakarta Pusat. (Foto: Rizky Sulistio/ VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan menghapus mural yang berisi kritik pada pemerintah di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kasatpol PP Jakarta Pusat Bernard Tambunan mengatakan, pihaknya masih berkordinasi dengan Kecamatan Tanah Abang terkait rencana penghapusan mural kritik sosial tersebut.

"Lagi dirapatkan dulu di Kecamatan Tanah Abang," ujarnya saat dikonfirmasi VOI, Kamis 26 Agustus.

Terpisah, Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengaku sudah berkoordinasi dengan Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu. Camat pun sudah menyatakan akan segera menghapus mural itu dengan air semen.

"Kita enggak mendukung lah mural begitu. Pemkot tidak membolehkan," katanya, Kamis 26 Agustus.

Irwandi mengatakan, pihaknya mendukung mural di jalanan Jakarta asalkan dibuat dengan memberi pesan-pesan yang baik. Ia mencontohkan, mural berisi pesan-pesan positif di terowongan Kendal justru difasilitasi pembuatannya oleh pemerintah.

Namun, ia menegaskan Pemkot Jakpus tak membolehkan mural bernada provokatif.

"Kalau ekspresi begitu semua kita izinkan, nanti se-Jakarta ekspresi begitu, kami lapar butuh makan. Enggak mendidik lah," katanya.

Mural di Kebon Kacang yang dipermasalahkan itu menampilkan gambar dua buah televisi yang berdampingan, dengan tulisan yang berbeda.

Televisi pertama bertuliskan "Yang bisa dipercaya dari TV Cuma Adzan", sedangkan televisi kedua bertuliskan "Kami Lapar Tuhan".

Kemudian di samping kanan kedua televisi tersebut terdapat sebuah tulisan yang bernada sindiran terhadap pemerintah. Tulisan itu berpesan agar pemerintah dan aparat tidak perlu takut dengan mural.

"Jangan takut tuan-tuan, ini cuma street art," demikian bunyi tulisan tersebut.