Helen Keller dan Anne Sullivan yang Berjuang Menerobos Keterbatasan
Helen Keller dan Anne Sullivan (Foto: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Helen Keller, seorang pendidik dan tokoh kemanusiaan di dunia lahir pada 27 Juni 1880. Keller lahir dalam keadaan sehat, dapat berjalan di usia satu tahun. Namun di usia 19 bulan, Keller menderita suatu penyakit yang disebut "demam otak". Beberapa ahli perkirakan itu bisa saja demam berdarah atau meningitis. 

Demam tersebut menyebabkab Helen Keller kehilangan penglihatan dan pendengarannya. Tentunya Keller bak hidup di kesunyian, tidak dapat mendengar dan melihat apa yang ada di lingkungannya. Keller menjadi sangat liar dan sulit diatur. Dia menendang dan berteriak ketika marah dan tertawa tak terkendali saat bahagia. 

Tanpa sadar, Keller kerap menyiksa Martha Washington, putri juru masak keluarganya dan kerap mengamuk kepada orang tuanya. Namun Martha dan Helen Keller menciptakan sejenis bahasa isyarat dan memiliki lebih dari 60 tanda untuk saling berkomunikasi. Karena keadaan Helen Keller seperti itu, banyak kerabat keluarga merasa dia harus mendapatkan perawatan khusus. 

Kedatangan Anne Sullivan, sang guru

Melansir Biography, Sabtu 27 Juni, Anne Sullivan ingin Keller berkomunikasi dengan menghubungkan kata-kata dan benda-benda. Namun tentu pekerjaan itu tidak mudah. Ia harus mengajar Helen Keller kecil yang keras kepala dan manja. 

Ditambah lagi keluarga Keller yang kerap memprotes metode pembelajaran yang diterapkan. Akhirnya Sullivan mengisolasi Keller dari keluarganya untuk mendidiknya dengan lebih baik. Sullivan juga mulai mengajar Keller bagaimana berkomunikasi dengan dunia luar. 

Dalam satu pelajaran, Sullivan mengeja kata 'air' di salah satu tangan Keller saat dia menyiramkan air ke tangan Keller. Keller akhirnya membuat terobosan besar pertamanya, menghubungkan konsep bahasa isyarat dengan benda-benda di sekitarnya.

Berkat instruksi Sullivan, Keller belajar hampir 600 kata. Keller juga belajar pelajaran lainnya seperti tabel perkalian dan cara membaca huruf Braille. Berita kesuksesan Sullivan dan Keller menyebar. 

Keller bertemu dengan orang-orang seperti Thomas Edison, Alexander Graham Bell, dan Mark Twain. Keller terus bersama dengan Sullivan selama 49 tahun, dari 1887 hingga Sullivan menutup usia yaitu pada 1936.

Berkat ajaran Sullivan dan kerja keras Keller, dia berhasil berkuliah dan menjadi pengajar. Ia juga menulis buku, serta mampu menangani masalah sosial dan politik, termasuk hak pilih perempuan, kontrol kelahiran, dan sosialisme. 

Keller meninggal dalam tidurnya pada 1 Juni 1968, beberapa minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-88. Keller menderita berbagai penyakit pada 1961 dan menghabiskan sisa hidupnya di rumahnya di Connecticut.

Selama hidupnya yang luar biasa, Keller menjadi contoh kuat tentang bagaimana tekad, kerja keras, dan imajinasi dapat memungkinkan seseorang untuk menang atas kesulitan. Dengan mengatasi kondisi sulit dengan kegigihan yang besar, ia tumbuh menjadi aktivis yang dihormati dan terkenal di dunia yang bekerja untuk kemajuan orang lain.