Kemenkes: Tolong Pejabat Paham, Vaksin Booster Diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan
ILUSTRASI/UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA - Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu meminta para pejabat memahami vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.

Hal ini disampaikan setelah sejumlah pejabat mengaku telah disuntik dosis ketiga atau booster di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan kerja di Samarinda, Kalimantan Timur.

"Tolong, apalagi pejabat, ya, harus paham yang harus diprioritaskan tenaga kesehatan, karena mereka garda terdepan," ujar Maxi kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 25 Agustus.

Maxi mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran hingga tiga kali untuk memastikan vaksin booster hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan tak boleh digunakan untuk masyarakat umum. Bahkan, surat edaran terakhir diterbitkan atas desakan dari berbagai pihak sekaligus menegur kepala dinas kesehatan.

"Kemarin saya keluarkan lagi karena desakan orang bahwa ada orang yg bukan nakes sudah mulai dosis tiga, jadi kami langsung buat edaran, mengingatkan saja, menegur termasuk kepala dinas," tegas Maxi.

Sedangkan terkait booster dengan vaksin Nusantara yang dikembangkan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dia mengatakan itu keputusan pribadi masing-masing. Apalagi, Kemenkes tidak ikut mengatur penggunaan Vaksin Nusantara untuk program vaksinasi COVID-19 nasional.

"Bukan (diatur Kemenkes, red), itu urusan pribadi," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pejabat mengaku kepada Presiden Joko Widodo sudah mendapat vaksinasi booster atau dosis ketiga.

Dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden, perbincangan ini terjadi di sela agenda peninjauan vaksinasi di Samarinda, Kalimantan Timur. Mereka berbincang di belakang pelantang suara (standing mic), sehingga terdengar saat siaran langsung.

Awalnya, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku kepada Jokowi, dirinya sudah menjalani vaksinasi dua dosis, ditambah booster vaksin Nusantara yang dikembangkan oleh Terawan Agus Putranto. Jokowi lalu menanggapi pengakuan ini.

"Oh, pantas segar bener. Mendahului kita ini, Pak Wali Kota," kata Jokowi dalam siaran Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 24 Agustus.

Jokowi juga bertanya mengenai booster vaksin kepada Panglima TNI Mersekal Hadi Tjahjanto yang ikut hadir dalam agenda peninjauan vaksinasi tersebut. Hadi menjawab dirinya juga sudah menerima vaksin booster.

"Siap, sudah," jawab Hadi.

Jokowi lalu merespons dengan seloroh. "Enggak ngajak-ngajak kita, ya," ucap Jokowi sambil tertawa.

Bahkan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor yang ikut dalam perbincangan mengaku sudah menerima booster vaksin menggunakan Moderna.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertanya kepada Presiden Jokowi apakah sudah menerima vaksinasi dosis ketiga.

"Sudah booster semua, Pak. Presiden belum, Pak?" tanya Prabowo.

"Enggak, saya nunggu, nunggu Pfizer," jawab Jokowi.