PALU - Wali Kota Palu Hadianto Rasyid optimis kasus pandemi COVID-19 di daerahnya bakal melandai bila ada intervensi pemerintah.
Misalnya melalui testing, tracing, dan treatmen (3T) maupun kegiatan lain yang dapat mempersempit pergerakan penularan di tengah masyarakat.
Data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah per Senin, 24 Agustus kemarin menyebutkan, angka pasien sembuh dari virus corona baik isolasi mandiri, di tempat yang disediakan pemerintah serta pasien menjalani perawatan di rumah sakit mencapai 966 orang dari total 2.100 kasus aktif.
"Selama sepekan terakhir tingkat kesembuhan masyarakat meningkat, kami berharap situasi ini terus menunjukkan ke arah lebih baik," ujarnya di Palu, Antara, Rabu, 25 Agustus.
Berbagai upaya yang dilakukan instansi terkait dengan penanganan COVID-19 cukup baik dalam menekan risiko penularan COVID-19.
BACA JUGA:
Termasuk intervensi pemerintah melalui pengetatan mobilitas warga atau karantina wilayah mikro pada kawasan tertentu berpengaruh terhadap tingkat kesembuhan warga.
"Optimalisasi 3T sangat penting, dengan penerapan 'lock' (karantina wilayah, red.) mikro efektif memudahkan intervensi layanan tes cepat atau 'rapid test' antigen pada satu kawasan diisolir," demikian.
Ia mengajak warga mematuhi protokol kesehatan sebagaimana telah dianjurkan pemerintah sebagai upaya mencegah agar tidak terpapar COVID-19.
Kebijakan lain Pemkot Palu pada perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 memberikan kelonggaran atau penyesuaian terhadap sejumlah kegiatan masyarakat, seperti pesta pernikahan dan bentuk hajatan lainnya, termasuk kegiatan sosial di tempat-tempat umum.
"Kemungkinan 'lock' mikro efektif tetap berlanjut dan akan menyasar kelurahan lain yang tingkat risiko penularan cukup masif pada satu kawasan tertentu. Keputusannya akan kami sampaikan dalam waktu dekat setelah hasil penelusuran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Palu," demikian Hadianto.