Bagikan:

MEDAN - Pengakuan seorang warga mengenai modus kejahatan baru di Kota Medan viral di media sosial. Pengakuan itu disampaikan akun instagram @rani_masita. 

Dalam unggahannya, pemilik akun mengungkapkan, kejadian itu terjadi di kawasan Teladan, Simpang Pelangi, Medan. Menurutnya, yang menjadi korban kejahatan jalanan adalah adiknya. 

"Kepada masyarakat untuk berhati-hati dengan orang yang mengaku anggota polisi atau satpol PP. Adek saya baru kenak jambret hpnya, atas dasar gak pakai masker dan ngaku dari polisi, mereka kenak di daerah Teladan, Simpang Pelangi," tulis pemilik akun. 

Dia mengimbau warga Medan untuk berhati-hati. Dalam menjalankan kejahatanny, pelaku sempat melakukan pengancam. 

"Himbauan aja untuk yang lain hati-hati kasihan kalau kenak juga sama seperti adek saya temen2nya. Hp mereka semua diambil katanya karena nggak pakai masker sampai ngancam gitu kalau hpnya gak dikasi," tulisnya lagi. 

Dia menduga, pelaku juga melakukan hipnotis kepada adiknya saat peristiwa itu terjadi. 

"Tiba dikasih hpnya, mereka katanya anggota dari polisi langsung pergi gitu aja dan seperti dihipnotis juga," katanya. 

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui peristiwa itu. 

"Saya baru tahu ini informasinya, jadi laporannya belum tahu," kata Hadi dikonfirmasi VOI, Selasa, 24 Agustus. 

Kepada warga Medan, Hadi mengatakan polisi dalam melakukan operasi yustisi tidak pernah seorang diri. Melainkan, bersama tim gabungan Satgas COVID-19. 

"Yang jelas, kalau polisi, kita ada satgas COVID, ada satgas operasi yustisi. Operasi yustisi, polisi tidak bertindak sendiri, itu ada TNI, Polisi, Satgas COVID, Dinas Kesehatan, Satpol PP," ujarnya. 

Polda Sumut meminta masyarakat untuk waspada terhadap modus kejahatan seperti itu. 

"Modus seperti ini jangan sampai masyarakat kaget diberhentikan secara tiba-tiba ternyata itu diduga menggunakan hipnotis. Kenali kalau petugas itu bergabung, pakai seragam, ada identitas. Mereka ada satgasnya, nggak bekerja sendiri, ini harus diwaspadai," sebutnya. 

Karena itu, Kombes Hadi menyarankan kepada korban untuk segera melaporkan kejadian itu. Kemudian, ia juga mengingatkan masyarakat agar selalu menaati protokol kesehatan. 

"Segera laporkan kejadian dimana, syukur-syukur ada terpantau CCTV. Masyarakat harus waspada dan harus juga patuhi protokol kesehatan yang berlaku, apalagi Medan masih level IV," ujar Hadi.