Bagikan:

JAKARTA - Platform media arsitektur, Rethinking The Future (RTF) menempatkan Jakarta sebagai kota dengan tata kota terburuk sedunia.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta mengaku baru mengetahui penilaian tata kota Jakarta terburuk sedunia. Riza bilang pihaknya akan mempelajari penilaian ini.

"Akan kami pelajari, apa iya Jakarta sebagai kota terburuk di dunia dalam tata kotanya," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 23 Agustus.

Riza mengklaim, semua Gubernur DKI di masa jabatannya berupaya membuat Jakarta jadi kota yang lebih baik. Namun, ia mengakui kerumitan masalah tata kota di Jakarta tidak mudah diperbaiki.

"Memang tidak mudah, kita fokus pada pengendalian banjir, pada transportasi. Tentu kita semua akan perbaiki, sehingga Jakarta menjadi kota yang lebih baik sejajar dengan kota-kota besar di dunia," tutur dia.

Diketahui, dalam situs resminya, RTF menggambarkan Jakarta sebagai Ibu Kota negara yang memiliki polusi udara tinggi hingga banyak air yang tercemar. Jakarta dikatakan sebagai tempat dengan desain terburuk di Bumi.

RTF menyatakan, intervensi perencanaan infrastruktur yang tidak matang selama beberapa dekade terakhir telah membawa Jakarta dalam kualitas hidup yang buruk.

Hal ini dikontribusikan dari keadaan ruang terbuka hijau yang tidak memadai, kemacetan lalu lintas yang ekstrem, dan perluasan kota yang tidak terencana.

Lalu, faktor lain yang berkontribusi adalah pembangunan infrastruktur berada di tangan pemerintah daerah, sehingga mengurangi kemungkinan pelaksanaan proyek jangka panjang.

Kota di negara lain yang dicap paling buruk setelah Jakarta adalah Dubai, Arab Saudi; Brasilia, Brazil; Atlanta, Amerika Serikat; São Paulo, Brazil; Boston, Amerika Serikat; Missoula, Amerika Serikat; Naypyidaw, Myanmar; New Orleans, Amerika Serikat; dan Dhanka, Bangladesh.