JAKARTA - Ratusan pengungsi Afghanistan yang ada di pengungsian eks gedung Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, belum mendapatkan vaksin dari Pemerintah Indonesia dan Pemprov DKI Jakarta. Padahal, sejumlah Warga Negara (WN) Afganistan itu sudah banyak yang terpapar virus COVID-19.
Wahid Ali selaku perwakilan pengungsi Afghanistan membenarkan bahwa seluruh pengungsi Afghanistan di posko pengungsian belum ada yang mendapatkan vaksinasi dari pemerintah DKI Jakarta.
"Belum (divaksin). Ada 200 pengungsi belum (divaksin). Enggak ada kunjungan (dari Pemprov DKI)," ujar Ali, sapaan akrabnya ketika dihubungi VOI, Sabtu 21 Agustus.
Ali menceritakan beberapa pengungsi asal Afghanistan yang ada di Kalideres telah terlebih dulu terpapar COVID-19. Meski begitu, para WN Afghanistan yang terpapar telah menjalani perawatan dan kembali sembuh.
"Dulu sudah ada beberapa orang kena COVID-19 dan sudah dirawat. Alhamdulillah sekarang baik-baik saja," katanya.
Ali mengatakan, di posko pengungsian terdapat pengungsi berjenis kelamin pria, wanita dan anak-anak. Mereka semuanya belum mendapatkan vaksinasi seperti yang telah digencarkan pemerintah Indonesia.
BACA JUGA:
"Di sini ada 35 orang anak berusia di bawah 15 tahun dan perempuan sekitar 55 sampai 60 orang. Sisanya laki-laki. Jumlah perempuan sekitar 30 persen dan anak-anak 10 persen. Insyaallah mereka mendapatkan vaksinasi dari pemerintah," katanya.
Ali bersama pengungsi Afghanistan lainnya berharap segera mendapatkan vaksinasi secepatnya agar dapat meningkatkan daya tahan tubuh di tengah pandemi saat ini.
"Insyaalah kita juga mau divaksin. Di mana saja, mau divaksin tapi dapat bukti vaksinnya," ucapnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah mengusulkan vaksinasi COVID-19 bagi Warga Negara Asing (WNA) pengungsi dan pencari suaka di Jakarta. Usulan tersebut mendasar pada sisi kemanusiaan. Pemprov DKI Jakarta juga telah melayangkan surat kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar para WNA dan pencari suaka diberikan vaksin COVID-19.