Bagikan:

JAKARTA - Wahid Ali, selaku perwakilan pengungsi Afghanistan yang ada di Kalideres, Jakarta Barat, menceritakan kondisi posko pengungsian tempat tinggalnya.

Dikatakannya, tempat pengungsian yang menaungi hidupnya dan para pengungsi Afghanistan di Jakarta selama bertahun-tahun hanya mengandalkan modal sendiri.

"Disini seperti biasa, tidak ada fasilitas air dan listrik. Kalau tidak bayar pompa, maka air tidak ada. Jika tidak isi token, listrik juga tidak ada. Mereka (pengungsi) sejak (tinggal) 2 tahun tidak ada bantuan dari pemerintah," katanya saat dikonfirmasi VOI di Jakarta, Jumat 20 Agustus.

Ali menanggapi sanak saudara dan warga Afghanistan yang masih berada di negara Afghanistan tersebut sangat berbahaya.

"Bahaya bagi mereka kalau tidak bisa keluar dan sekolah. Itu tergantung Taliban," ucapnya.

Lebih jauh Ali menceritakan para pengungsi Afghanistan yang datang dari negara asalnya ke Indonesia. Para pengungsi Afghanistan bisa datang menggunakan transportasi apapun tergantung kemauan mereka.

"Naik kapal, tergantung orangnya mau gimana. Kalau saya sendiri dulu naik kapal laut transit-transit dari Malaysia masuk ke Indonesia. Panjang prosesnya juga. Perjalanan 10 hari sampai 1 bulan," katanya.