Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali mengulangi optimismenya bahwa partai yang dipimpinnya berpeluang menang dengan menembus posisi tiga besar pada Pemilihan Umum Pemilu (Pemilu) 2024 mendatang.

"Dengan keberadaan partai saat ini serta dukungan dan kerja keras semua pengurus DPW di 34 provinsi, saya optimis PKB bisa meraih posisi dua besar pada Pemilu 2024 mendatang," kata Muhaimin saat membuka Musyawarah Cabang PKB di 11 kabupaten/kota di Maluku secara serentak melalui siaran virtual dari Kota Ambon, dikutip dari Antara, Sabtu 21 Agustus.

Menurut dia, hasil survei yang dilakukan empat lembaga survei kredibel dalam beberapa tahun belakangan, menempatkan PKB di posisi kedua dan ketiga sebagai pemenang Pemilu 2024 mendatang.

"Surveinya dilakukan empat lembaga kredibel dalam beberapa tahun terakhir. Hasilnya PKB bisa tembus dua besar jika seluruh pengurus hingga tingkat paling bawah di semua daerah bekerja 34 daerah bergerak dengan variasi gerakan komprehensif," katanya.

Muhaimin yang akrab disapa Gus Ami mengaku PDI Perjuangan merupakan partai yang solid sekaligus rival terberat dalam Pemilu 2024, namun bukan mustahil partai dipimpinnya bisa melanggeng ke peringkat utama Pemilu mendatang.

"Karena itu seluruh pengurus partai harus terus bergerak menghimpun semua kekuatan yang dimiliki, termasuk membenahi struktur partai hingga ke tingkat paling bawah yakni desa dan kelurahan," katanya.

Sejauh ini menurut Muhaimin, berdasarkan hasil survei partai dipimpinnya bersaing ketat dengan Gerindra dan Golkar dalam merebut posisi kedua dan ketiga.

"Kalau di papan tengah pada pemilu 2019 kita sudah unggul jauh dari PKS dan Partai Demokrat. Kita harus terus maju untuk menuju level lebih tinggi yakni partai pemenang pemilu. Target ini bukan mustahil dapat terpenuhi pada Pemilu 2024," ujarnya.

Dia mengimbau kader PKB untuk terus bekerja keras dengan mengedepankan kerja sosial sebagai modal utama membangun partai tersebut, mengingat kompetisi di Pemilu 2024 berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya.

Pemilu 2024, katanya merupakan periodesasi regenerasi kepemimpinan karena Presiden Joko widodo telah memasuki dua periode kepemimpinan, dan tidak bisa diusung PDI Perjuangan sebagai calon Presiden periode lima tahun mendatang.

"Sekarang kita harus lebih cermat menghitung kekuatan yang dimiliki partai. Apalagi 52 persen pemilih yang akan mengikuti Pemilu 2024 adalah pemilih milenial. Ini peluang sekaligus cambuk bagi seluruh pengurus dan kader partai untuk menarik simpati kaum milenial," katanya.

Dia berharap seluruh pimpinan DPW Maluku maupun DPC PKB di 11 kabupaten/kota di Maluku dapat bekerja keras untuk menarik simpati kaum milenial agar dapat memilih partai tersebut pada pemilu 2024 mendatang.

"Manfaatkan media sosial sebagai sarana efektif untuk menarik simpati kader dan simpatisan mendukung PKB dalam pemilu mendatang," ujarnya.

Dia menambahkan keberadaan media sosial tidak bisa dianggap sepele, mengingat perkembangan COVID-19 yang belum berakhir saat ini membuat semua komponen memanfaatkannya sebagai sarana untuk promosi maupun meraup keuntungan.