Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan Senin 22 Juni. Rupiah melemah 0,35 persen atau 50 poin ke level Rp14.150 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pelemah rupiah disebabkan sentimen global yang mengkhawatirkan kasus positif penularan virus COVID-19 yang terus meningkat di seluruh dunia.

"Gelombang kedua terlihat di China dan Jerman yang sebelumnya telah berhasil mengendalikan virus. Pasar khawatir penambahan ini akan menyulitkan ekonomi untuk pulih dengan cepat," ujar Ariston kepada VOI.

Sore ini, mata uang di kawasan bergerak bervariasi. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,47 persen terhadap dolar AS.

Berikutnya ada ringgit Malaysia yang melemah 0,23 persen. Diikuti oleh peso Filipina yang koreksi 0,13 persen.

Selanjutnya dolar Taiwan dan yuan China yang sama-sama terdepresiasi 0,08 persen dan yen Jepang yang melemah 0,07 persen.

Sementara itu, rupee India menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi pada hari ini. Rupee berhasil naik 0,26 persen terhadap dolar AS.

Kemudian ada dolar Singapura dan baht Thailand yang naik, masing-masing 0,14 persen dan 0,11 persen. Kemudian, dolar Hong Kong yang terlihat naik tipis 0,003 persen.