JAKARTA - Nilai tukar rupiah akhirnya berakhir di level Rp15.000-an per dolar AS. Rupiah Selasa 17 Maret tak berdaya dan ditutup anjlok 240 poin atau 1,61 persen ke level Rp15.173 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, pasar masih diterpa kekhawatiran penyebaran wabah virus corona atau COVID-19, apalagi status pandemi masih belum diturunkan oleh WHO.
"Penyebaran masih berlangsung, masih terjadi lockdown di beberapa negara. Ini menyebabkan aktivitas ekonomi menurun," ujar Ariston kepada VOI.
Oleh karena itu, kata dia, stimulus yang digelontorkan pemerintahan dan bank sentral global belum mampu membalikkan sentimen negatif yang terjadi saat ini.
"Ini yang menyebabkan aset-aset berisiko masih tertekan termasuk rupiah," tutur Ariston.
Di kawasan Asia, pelemahan rupiah sebanyak 1,61 persen itu merupakan yang tertinggi sore ini. Disusul won Korea yang melemah 1,46 persen, yen Jepang anjlok 0,64 persen, ringgit Malaysia dan baht Thailand sama-sama jatuh 0,59 persen.
Kemudian yuan China turun 0,38 persen, dolar Singapura melemah 0,37 persen, peso Filipina anjlok 0,34 persen, dan dolar Taiwan yang melemabh 0,12 persen.