JAKARTA - Nilai tukar rupiah kembali tak bertenaga di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Selasa 3 Maret, nilai tukar rupiah ditutup melemah 0,13 persen ke level Rp14.283 per dolar AS.
"Ini karena faktor corona ya belum hilang. Penyebaran masih berlanjut sehingga kekhawatiran pasar tetap ada," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra kepada VOI.
Sentimen eksternal tersebut juga membuat mayoritas mata uang di Asia berada dalam zona merah. Rupee India menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,41 persen.
Menyusul, baht Thailand turun 0,32 persen, dan yuan China terkikis 0,30 persen. Sementara itu, dolar Singapura melemah 0,21 persen dan won Korea Selatan terdepresiasi 0,12 persen.
Peso Filipina dan ringgit Malaysia yang sama-sama turun tipis 0,05 persen. Dolar Hong Kong pun melemah 0,02 persen.
Sedangkan yen Jepang menjadi mata uang dengan kenaikan terbesar setelah menguat 0,33 persen. Posisi yen ditemani oleh dolar Taiwan yang naik 0,27 persen.