Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan permasalahan data ganda yang menyebabkan tertundanya penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) sudah teratasi. Sebab, Kementerian Sosial (Kemensos) sudah memberikan data warga Jakarta yang belum menerima bantuan.

"Sudah, sudah (selesai). Dari Kemensos memberikan kepada kita data datanya, mana saja yang perlu diberikan oleh DKI, mana yang sudah diberikan oleh Kemensos," ucap Anies dalam wawancara siaran langsung di akun Instagramnya, Jumat, 13 Agustus, malam.

Selain itu, usai permasalahan itu selesai, penyaluran BST langsung dilakukan dan telah rampung pada pekan lalu. Di sisi lain, Anies menyatakan dalam pemberian bantuan harus benar-benar cermat.

Sebab, dalam kondisi pandemi saat ini banyak masyarakat yang terdampak dan membutuhkan bantuan sehingga penyaluran pun harus dilakukan dengan benar. Jangan sampai ada penerima bantuan ganda yang nantinya berujung pada tak meratanya penyaluran.

"Kita ini ketika mau membagikan, harus memastikan bahwa mereka yang menerima ada dalam daftar yang tepat," kata Anies.

Dengan adanya permasalahan itu, Anies tak menampik terjadinya keterlambatan. Tapi, ditekankan, semua BST telah disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Ya mereka tentu menerima lebih lambat karena menunggu kepastian, tapi mereka semua sudah terima," tandas Anies.

Sebelumnya diberitakan, 99 ribu warga DKI yang belum menerima penyaluran BST karena pemadanan data ganda penerima bantuan belum diselesaikan antara Pemprov DKI dengan Kemensos.

Diketahui, Pemprov DKI masih menahan BST tahap 5 dan 6 kepada 99.450 KPM sampai saat ini. Dari 1.007.379 sasaran, DKI baru menyalurkan BST kepada 907.616 KPM.

Kepala Dinas Sosial DKI Premi Lasari menjelaskan, alasan Pemprov menahan penyaluran BST karena hampir 100 ribu KPM itu terdaftar dalam sasaran kedua penyalur, yakni dalam Pemprov DKI dan Kemensos.