Sayangkan Insiden Diplomat Nigeria, Kementerian Luar Negeri Kirim Dua Dirjen Temui Dubes Nigeria
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah (Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia menyayangkan terjadinya insiden yang melibatkan Diplomat Nigeria, dengan petugas Imigrasi Indonesia pekan lalu.

Dalam keterangan pers virtual Kamis 12 Agustus, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah mengatakan, Pemerintah Indonesia terus melakukan komunikasi melalui jalur diplomatik dengan Pemerintah Nigeria pasca peristiwa tersebut.

"Duta Besar Indonesia di Abuja, Usra Hendra Harahap telah melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Onyeama pada 10 Agustus lalu," jelas Faizasyah.

"Dirjen Asia Pasifik-Afrika serta Dirjen Protokol Konsuler Kementerian Luar Negeri Indonesia juga telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar, Designated Ambassador Nigeria di Jakarta pada 11 Agustus kemarin," lanjutnya

Faizasyah menerangkan, dalam pertemuan tersebut pihaknya membahas hubungan baik antara indonesia dan nigeria yang telah terjalin sampai saat ini. Dan, peristiwa tersebut menurutnya merupakan insiden yang berdiri sendiri.

"Sama sekali tidak terkait dengan komitmen pemerintah indonesia dalam menjalankan kewajiban sebagai tuan rumah, sesuai Konvensi Wina mengenai hubungan diplomatik," paparnya.

Terkait dengan hal ini, tambahnya, Kementerian Hukum dan HAM juga telah melakukan investigasi internasl sebagai tindak lanjut atas terjadinya insiden tersebut.

Sebelumnya, viral beredar video yang menayangkan peristiwa tidak menyenangkan terhadap seorang Diplomat Nigeria akhir pekan lalu. Setelah terlibat kericuhan dan diamankan, belakangan diketahui pria tersebut seorang diplomat.

Kementerian Luar Negeri Nigeria pun melakukan protes keras, memanggil pulang Duta Besar untuk Indonesia Ari Usman Ogah terkait hal tersebut untuk melakukan konsultasi. Sementara sebelumnya sudah ada mediasi kesepakatan penyelesaian masalah tersebut secara kekeluargaan, antara petugas Imigrasi dan diplomat bersangkutan.