Bagikan:

JAKARTA - Seorang relawan bernama Devi menceritakan awal mula terbentuknya Vaksinasi Merdeka. Penggagasnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang disebut punya ide 'gila'.

Saat itu, dia dan beberapa relawan lainnya dikumpulkan di Polda Metro Jaya. Irjen Fadil yang memimpin pertemuan itu meminta kepada mereka ikut dalam gebrakan yang bakal dibuatnya untuk melawan COVID-19.

"Beliau (Irjen Fadil) cerita tentang rencana gebrakan, kami bisik-bisik di belakang apa iya bisa begini. Karena beliau terus terang menyampaikan ini kita perlu berjuang bersama," kata Devi kepada wartawan, Rabu, 11 Agustus.

Irjen Fadil menyebut gebrakan yang akan dibuat terkait vaksinasi. Tujuannya agar saat Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus, semua warga Jakarta sudah divaksin.

Tapi vaksinasi yang akan dibuat itu berbeda dengan lainnya. Konsepnya tidak terpusat di satu titik. Melainkan, tersebar di seluruh wilayah Jakarta.

"Ketika beliau sampaikan, bahwa hari ini ke 10, yang waktu kami dipanggil itu haduh apa iya ya kok nekat ya, agak gila idenya," ungkap dia.

Nyatanya, ide gila itu justru dianggap berhasil. Sebab, hanya dalam waktu 10 hari bisa memvaksin sekitar 1 juta orang.

Diharapkan dengan adanya vaksinasi merdeka ini, semua pejabat daerah lainnya bisa mengikuti. Sehingga, pembentukan herd immunity segera terwujud.

"10 hari saja, bisa 1 juta. kalau misalnya 10 juta targetnya, untuk mencapai kekebalan komunal, maka sebenarnya model yang dibuat oleh polda metro jaya ini hanya butuh waktu 2 bulan sebenarnya teman-teman. untuk memvakainasi 10 juta orang," tandas Devi.