Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat tipis pada perdagangan Kamis 18 Juni. Rupiah menguat 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.078 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, sesuai ekspektasi BI memangkas suku bunga acuannya menjadi 4,25 persen, yang mungkin memberikan sentimen positif untuk rupiah karena pemangkasan bisa membantu meningkatkan aktivitas ekonomi Indonesia.

"Namun di sisi lain, pasar masih mewaspadai peningkatan penyebaran virus COVID-19 dan gelombang keduanya yang bisa menurunkan kembali aktivitas ekonomi," ujar Ariston kepada VOI.

Ketegangan geopolitik regional di Asia antara Korut dan Korsel serta Tiongkok dan India, juga membantu menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS.

Sore ini, rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Won Korea memimpin penguatan mata uang Asia terhadap dolar AS dengan penguatan o,47 persen, disusul ringgit Malaysia yang naik 0,16 persen, dolar Singapura menguat 0,12 persen. 

Kemudian yuan China menguat 0,11 persen, baht Thailand menguat 0,09 persen, dolar Taiwan menguat 0,05 persen dan rupee India menguat 0,04 persen terhadap dolar AS.

Sementara itu dolar Hong Kong, yen Jepang dan peso Filipina melemah terhadap dolar AS dengan pelemahan masing-masing 0,003 persen, 0,01 persen, dan 0,24 persen.