JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh menyebutkan penambahan 20 pasien infeksi virus corona di provinsi setempat yang meninggal dunia pada Senin, 9 Agustus, dan paling banyak warga Kabupaten Aceh Besar.
"Penderita COVID-19 yang meninggal dunia bertambah lagi 20 orang dalam 24 jam terakhir. Warga Kabupaten Aceh Besar paling banyak, yakni tujuh orang," kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, dilansir Antara.
Selain warga Aceh Besar, kata dia, pasien infeksi corona yang meninggal dunia juga terdeteksi di Lhokseumawe, Sabang, Banda Aceh dan Aceh Singkil masing-masing dua orang. Kemudian tersebar di Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Bener Meriah dan Langsa yang sama-sama satu orang.
Selain pasien meninggal, Satgas COVID-19 Aceh juga melaporkan pasien yang telah sembuh dari infeksi corona sebanyak 137 orang, di antaranya warga Aceh Besar 34 orang, Banda Aceh 18 orang, Aceh Tamiang 17 orang, Langsa 15 orang, Aceh Utara dan Aceh Tengah 11 orang.
"Kemudian 10 orang pasien sembuh berasal dari Pidie, warga Aceh Selatan enam orang, Bireuen dan Gayo Lues lima orang, Aceh Barat Daya empat orang dan satu orang lagi warga Bener Meriah," katanya.
Sedangkan kasus positif COVID-19 baru, lanjut dia, juga bertambah 152 orang per hari ini, yakni warga Aceh Besar 46 orang, Banda Aceh 43 orang, Subulussalam 40 orang, Aceh Timur lima orang serta puluhan lainnya tersebar di sejumlah kabupaten/kota.
Hingga kini, secara akumulatif kasus COVID-19 di daerah Tanah Rencong itu telah mencapai 25.364 orang, di antaranya penderita yang telah sembuh 18.349 orang, pasien meninggal dunia 1.089 orang dan penderita yang masih dirawat atau isolasi mandiri sebanyak 5.926 orang.
BACA JUGA:
Jubir yang akrab disapa SAG itu menambahkan bahwa kasus COVID-19 di Aceh terus berfluktuatif. Namun kita berharap kasus konfirmasi positif baru terus turun dan pasien yang sembuh terus bertambah setiap harinya.
"Kasus konfirmasi harian ini sesuai hasil pemeriksaan swab dari laboratorium polymerase chain reaction (PCR) yang ada di Aceh setiap hari. Kita melaporkan apa adanya supaya masyarakat mengetahui perkembangan terkini di Aceh," katanya.
Ia menilai pemahaman warga terhadap situasi terkini sangat penting dalam rangka mitigasi. Masyarakat dapat bersikap dengan tepat sesuai perkembangan kasus lingkungan terdekatnya, seperti disiplin dan konsisten menjalankan protokol kesehatan serta melalukan vaksinasi COVID-19.
“Protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19 merupakan ikhtiar manusia menghadapi wabah ini, yang disertai dengan doa kepada Allah SWT," katanya.