Bagikan:

JAKARTA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Sumatera Barat (Sumbar) memasang perangkap jebak untuk mengevakuasi beruang madu (Helarctos malayanus) dari kebun durian milik seorang warga.

Seorang warga, Muhammad Aziz (40) menyebutkan, pihaknya ketakutan keluar rumah mencari durian di kebun yang yang terletak di Jorong Pincuran Gadang, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjungraya setelah menemukan beruang madu itu.

"Saya ketemu langsung dengan beruang dengan jarak sekitar 10 meter pada Rabu lalu sekitar pukul 17.00 WIB dan langsung lari karena takut diserang. Seluruh hasil panen durian dan peralatan lain saya tinggal di lokasi," jelas Aziz dikutip dari Antara, Jumat, 6 Agustus. 

Aziz mengatakan, aktivitas berkebunnya dilakukan hampir tiap hari. "Sudah 40 tahun usia saya, baru ini pertama saya menemukan beruang dan biasanya sering ke kebun yang tidak ada orangnya," katanya.

Terpisah, Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra menambahkan, kandang jebak yang dipasang memiliki lebar 90 centimeter dan panjang 200 centimeter Kandang jebak diletakan di lokasi ditemukan jejak durian dimakan.

"Pemasangan dibantu oleh warga setempat," kata Ade di Lubukbasung. Satwa ini dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Kandang jebak itu diberi umpan berupa buah durian dan di lokasi juga dipasang tiga unit kamera jebak. "Pemasangan kandang jebak itu dilakukan untuk beberapa hari ke depan," katanya.

Apabila tertangkap, tambahnya bakal diobservasi ke Kantor Resor KSDA Agam sekaligus melihat kondisi kesehatan beruang. Setelah itu beruang madu akan dilepasliarkan ke kawasan konservasi apabila satwa itu sehat.

"Satwa itu bakal kita lepasliarkan apabila kondisi dalam keadaan sehat," katanya.

Ia menambahkan pemasangan perangkap jebak itu dilakukan setelah satwa tersebut muncul beberapa kali di lahan perkebunan durian milik warga yang sedang berbuah. Satwa itu masuk ke lokasi perkebunan diduga untuk mencari makan, karena durian warga sedang kondisi matang.