BKSDA Sumbar Melepasliarkan Harimau Sumatera ke Hutan Pasaman Raya
FOTO VIA ANTARA

Bagikan:

PADANG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) bersama Pemkab Pasaman Barat melepasliarkan harimau sumatera (Panthera tigris sumaterae) ke Hutan Lindung Pasaman Raya Gunung Sipogu Simpang Godang Kecamatan Sungai Aur.

"Melepasliarkan itu bertujuan untuk menjaga kelestarian satwa harimau sumatera di daerah itu," kata Kepala Balai KSDA Sumbar Ardi Andono di Simpang Empat dikutip Antara, Kamis, 29 Juli.

Menurutnya, harimau itu diselamatkan atau ditangkap pada Senin, 19 Juli. Harimau sempat dibawa ke Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) di Bukittinggi, namun semua pihak sepakat untuk melepaskanliarkan kembali ke habitatnya.

"Hari ini kita sepakat melepas harimau itu kembali ke habitatnya dan secara simbolis kita lakukan hari ini di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat. Harimau itu akan dilepaskan pada Jumat (30/7) pagi," sambung Ardi.

Kesepakatan melepasliarkan harimau itu, katanya, merupakan hari yang bersejarah karena masyarakat sendiri yang meminta harimau itu dilepaskan.

"Biasanya masyarakat menolak harimau dikembalikan namun di Simpang Godang masyarakatnya meminta dilepasliarkan kembali dan didukung oleh Pemkab Pasaman Barat," ujar Ardi.

BKSDA mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sungai Aur dan Ujung Gading yang sepakat melepasliarkan harimau yang dinamai Harimau Sipogu itu.

"Hari ini adalah momen kerja sama yang baik antara masyarakat adat, BKSDA, Polres, TNI dan Pemkab Pasaman Barat untuk melestarikan  harimau sumatera," tutur dia.

BKSDA berharap harimau sumatera itu dapat lestari dan tidak punah ke depannya. Apalagi saat ini merupakan momen Hari Harimau Sedunia yang jatuh pada 29 Juli.

Kepala Dinas Kehutanan Pasaman Barat Yozarwardi memberikan apresiasi kepada Bupati Pasaman Barat yang mampu mengkolaborasikan berbagai pihak untuk menyelamatkan harimau sumatera.

Menurutnya, jumlah harimau sumatera saat ini terus berkurang karena perburuan ilegal yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dia mengharapkan setelah dilepas masyarakat dapat memberikan kenyamanan kepada harimau itu. Jangan ada konflik antara satwa dengan manusia.

"Mudah-mudahan nanti satwa harimau dan masyarakat dapat hidup berdampingan sehingga kelestarian harimau sumatera dapat terjaga," harapnya.