AGAM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat (BKSDA Sumbar) melalui Resor Agam memasang dua kamera jebak di lokasi melintasnya beruang madu (Helarctos malayanus) di pemukiman warga Dusun Surau Kubangan, Jorong Sidang Tangah, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Agam.
Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra mengatakan, kamera jebak pertama dipasang di sekitar lokasi munculnya beruang pada Minggu kemarin. Dan kamera kedua dipasang pada hari ini.
"Kamera jebak itu dengan jarak sekitar 300 meter," katanya di Lubukbasung Kabupaten Agam dilansir dari Antara, Senin, 24 Januari.
Dia mengatakan kamera itu dipasang untuk mendapatkan gambar visual dari satwa dilindungi Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.
Apabila terekam kamera dan masih berkeliaran maka pihaknya memasang kandang jebak untuk evakuasi satwa itu. "Ini langkah terakhir yang kami lakukan karena sudah masuk permukiman," katanya.
Sebelumnya, petugas KSDA Agam melakukan identifikasi lapangan untuk mencari keberadaan jejak beruang madu. Selain itu, melakukan wawancara dengan warga yang melihat dan merekam satwa tersebut.
"Kami ke lokasi konflik manusia dengan satwa liar itu setelah mendapatkan informasi dari wali jorong setempat," katanya.
BACA JUGA:
Sementara Wali Jorong Sidang Tangah, Agusmar menambahkan beruang itu pertama kali dilihat oleh Zurmiati (46) saat mengambil rumput untuk ternak. "Zurmiati langsung mengambil video munculnya satwa itu," katanya.
Ia mengakui keberadaan satwa itu tidak dijumpai warga sekitar pada hari ini karena saat saksi melihat, beruang langsung menuju ke hutan. Warga sangat ketakutan dengan satwa itu. Apalagi di lokasi muncul satwa terdapat banyak anak.
"Warga tetap melakukan aktivitas dengan meningkatkan kewaspadaan," katanya. Dusun Surau Kubangan memiliki 100 kepala keluarga dengan 300 jiwa.