JAKARTA - Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan pihaknya mengedukasi warga yang enggan untuk divaksin COVID-19, terutama warga asli Papua, melalui anaknya yang merupakan pelajar dan sudah bisa menerima vaksin.
Hal ini dilakukan, kata dia, karena target vaksinasi masih relatif rendah. Terutama di lingkungan orang asli Papua, sehingga diharapkan para pelajar yang sudah menerima vaksin memberikan edukasi kepada orang tua dan keluarga akan pentingnya vaksin.
Karena itu, saat ini TNI-Polri bersama dinas kesehatan gencar melaksanakan vaksinasi di sekolah-sekolah.
"Mudah-mudahan edukasi yang dilakukan para pelajar di rumah masing-masing dapat menggugah orang tua dan keluarga mereka untuk segera divaksin COVID-19, " ucap Irjen Fakhiri dilansir Antara, Kamis, 5 Agustus.
Dia mengakui masih minimnya orang asli Papua yang mau divaksin akibat banyaknya berita-berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan atau hoaks yang beredar di masyarakat, sehingga membuat mereka takut.
Namun, katanya, diharapkan dengan aktifnya TNI-Polri melakukan edukasi dan vaksinasi, maka cakupannya menjadi bertambah, apalagi Papua akan menjadi tuan rumah PON XX dan Peparnas yang dijadwalkan berlangsung tanggal 2-15 Oktober dan 2-15 November.
,
BACA JUGA:
Fakhiri menambahkan, sebelum pelaksanaan kegiatan olahraga terbesar di Indonesia diharapkan bisa mencapai 70 persen dari target.
Dalam menyambut HUT Ke-76 RI, katanya, dilakukan gebyar vaksin Merah-Putih, sehingga jumlah penerima semakin meningkat hingga 70-80 persen
Data cakupan vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan di empat kota yang akan menjadi klaster PON XX hingga Kamis (5/8), Kota Jayapura dari target 231.863 orang tercatat baru baru 49.761 orang atau 21 persen yang divaksin dosis pertama dan kedua.
Kabupaten Jayapura, dari target 87.226 orang yang divaksin dosis pertama dan dua sebanyak 15.224 orang atau 17,5 persen, Kabupaten Mimika dari target 172.185 orang yang divaksin dosis pertama dan dua sebanyak 29.910 orang atau 17,4 persen dan Kabupaten Merauke dari target 124.856 orang, baru 27.812 orang yang divaksin dosis pertama dan kedua atau 22,3 persen.