JAKARTA - Kanal video Sky News Australia ditangguhkan selama sepekan setelah YouTube memeriksa kesesuaian konten mereka dengan kebijakan pemberitaan COVID-19.
"Sky News Australia mengakui hak YouTube untuk menegakkan kebijakannya dan berharap dapat terus menyiarkan konten berita dan analisis populer kepada para pelanggan dalam waktu dekat," kata Sky News dalam pernyataan di lamannya tentang penangguhan akun itu dilansir Antara, Minggu, 1 Agustus.
Kanal televisi dan siaran 24 jam yang dilanggani 1,85 juta orang di YouTube itu dikelola oleh Australian News Channel Pty Ltd dan menjadi anak perusahaan News Corp Australia.
YouTube, platform berbagi-video yang dimiliki oleh Google, membenarkan penangguhan itu.
"Kami menerapkan kebijakan yang sama bagi setiap orang dan sesuai dengan kebijakan itu dan sistem penangguhan yang kami lakukan sejak lama, (kami) menghapus video dari kanal Sky News Australia dan menangguhkan akun mereka," kata juru bicara YouTube.
BACA JUGA:
Media Australia itu melaporkan penangguhan sepekan diterbitkan pada Kamis, 29 Juli setelah YouTube melakukan tinjauan atas konten mereka yang diduga menyangkal keberadaan COVID-19 atau mengajak orang untuk memakai hidroklorokuin atau ivermectin dalam perawatan pasien COVID-19, tanpa memberikan konteks yang berimbang.