Kabar Baik, Anies Sebut Kematian Pasien Isolasi Mandiri COVID-19 dan Keterisian RS di Jakarta Mulai Turun
Ilustrasi COVID-19 (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim bahwa tren kematian pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri turun. Kata Anies, jumlahnya tak lebih dari lima orang per hari.

"Tren kematian pada warga yang isolasi mandiri juga berkurang, saat ini kurang dari 5 seharinya. Sebelumnya pernah sampai 75 kematian sehari. Jadi kita menyaksikan penurunan," tuturnya dikutip dari akun YouTube Pemerintah DKI Jakarta, Sabtu, 31 Juli.

Tak hanya kasus kematian, kata Anies, tren penurunan juga terjadi di beberapa indikator lain. Misalnya, kasus aktif di DKI Jakarta yang saat ini berada diangka 19 ribu dari 113 ribu pada 16 Juli.

Tren penurunan terjadi di beberapa indikator lainnya. Misalnya, kasus aktif di Jakarta yang pernah mencapai 113 ribu pada 16 Juli, kini menjadi 19 ribu.

Kemudian, jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 juga menurut. Sebelumnya, petugas mendapat order memakamkan 350 hingga 400 jenazah hari ini, kini sekitar 150 hingga 200 per hari.

Kata Anies, tren penurunan juga terjadi di tingkat keterisian rumah sakit dan ICU. Jika sebelumnya menembus angka 90 persen kini menurun diangka 70 persen.

"Lalu antrean IGD juga sudah terurai. Positivity rate juga turun, saat ini kita berada dikisaran 15 persen, sementara di saat puncak-puncak dulu kita pernah mencapai angka 45 persen," tuturnya.

Menurut Anies, capaian tersebut merupakan hasil usaha banyak pihak, termasuk seluruh masyarakat yang mengurangi mobilitas, dan menjaga protokol kesehatan dengan amat ketat selama masa PPKM. 

"Saya ingin menyampaikan pada semuanya terima kasih, apresiasi ini adalah hasil kerja bersama kita semua. Sehingga kita bisa sama-sama menekan mengurangi dan alhamdulillah bisa sampai pada fase seperti saat ini," ujarnya.